Salah satu alasan yang membuat Ajun malas bangun pagi ketika libur sekolah adalah sebagai berikut.
"BALIKIN GAKKK????!!!!"
"GAK MAU WLEEE. AMBIL SINI KALO BERANI!!"
"AKU BILANGIN MAMI!"
"AKU GAK TAKUT!"
"ITU PUNYA AKU!"
"SIAPA BILANG PUNYA BAPAKKU?? HAHAHAHA."
Ajun yang menyaksikan pertengkaran itu dari lantai atas hanya bisa menghela napas pasrah. Dengan tanpa menoleh lagi ke arah mereka berdua ia menuruni tangga dan langsung pergi ke dapur, mengambil segelas air kemudian duduk di salah satu kursi meja makan. "Itu anak satu emang diemnya kalo lagi sariawan aja, ya?"
"Kenapa lagi, mas?"
"Tuh, bibi liat aja sendiri."
Bi Emi yang baru selesai menyiapkan sarapan seketika tertawa. "Tapi semenjak mas Jake pulang tuh rumah jadi rame lagi. Seneng bibi mah liatnya."
"Seneng apanya, bi? Bikin gila sih iya."
Di ruang tengah, Jake berlarian melompati sofa dan meja menghindari Keila yang begitu jengkel karena waktu bermain Lego-nya diganggu. Benar saja, kan? Rumah ini kembali ramai setelah kembalinya Jake Moreno dari Australia.
Sementara itu Jenny yang baru saja keluar dari kamarnya bersama Tama ternganga melihat kondisi di tengah rumah. "Ada apa ini pagi-pagi udah berisik?"
"Dia ngambil Lego aku." Keila menunjuk Jake yang kini berada di atas sofa seraya menjulurkan lidahnya jahil.
"Ya ampun... kakak, turun! Jangan digangguin dong itu adiknya kasian ih." Jenny berkacak pinggang lalu menunjuk mainan milik Keila yang ada di tangan Jake. "Now put it back!"
Jake tertawa keras kemudian turun dan langsung menaruh Lego milik Keila ke atas meja. "Iya-iya, maaf. Nih aku balikin."
Jenny menggeleng-geleng kecil kemudian menggandeng tangan Jake menuju dapur. "Isi tenaga dulu, baru nanti lanjut bikin huru-hara lagi."
"MAMI????"
"Hahaha, bercanda. I missed you, Jake."
Jake kini memeluk lengan Jenny dan nyengir lebar, "Well, aku emang ngangenin."
"Tuh, kan, ada yang ilang." Sementara itu Keila kembali merajuk setelah mengecek mainnya dan menemukan ada potongan Lego yang terlepas dari tempatnya. Gadis itu hendak menyerang Jake dari belakang sebelum Tama lebih dulu menahannya.
Tama buru-buru merangkul Keila yang sudah meronta-ronta ingin memberi Jake pelajaran. "Hey, udah. Nanti beli yang baru."
"Ihh, tumben banget Abang udah bangun pagi-pagi." Di dapur, Jenny menemukan Ajun sedang mengolesi roti tawar dengan isian selai coklat kesukaannya. "Mau kemana nih?"
"Nge-gym sama Bian."
"Aku ikut!" Jake yang baru datang langsung mendudukkan diri di kursi sebelah Ajun dengan cengiran lebar seakan tengah merayu.
"Gak, aku siangnya mau sekalian latihan. Lu katanya mau--"
"EHM." Jake tiba-tiba berdeham keras. Membuat beberapa pasang mata kompak menatapnya.
Jenny yang sedang mengambil nasi untuk Tama langsung memicingkan mata curiga, "Hayo mau kemana?"
"Nggak, itu aku entar siang mau main, hehe." Jake menggaruk tengkuknya salah tingkah. "Btw, itu di depan ada koper punya siapa?"
"Punya Mami."
Ajun yang baru saja menyuapkan roti tawar ke dalam mulutnya langsung menoleh. "Loh, emangnya Mami mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vijendra
FanficPerihal dinamika kehidupan sehari-hari keluarga Vijendra yang tak lepas dari perilaku kelima penghuninya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dari si sulung yang pecicilan dan tak bisa diam, sampai si bungsu yang introvert dan amat sangat pendiam...