Toxic Relationship pt. 2

676 86 5
                                    

Gue terbangun dan mengerjapkan mata berkali-kali merasakan pusing yang amat terasa menyerang kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue terbangun dan mengerjapkan mata berkali-kali merasakan pusing yang amat terasa menyerang kepala. Mungkin karena terlalu lama tidur membuat rasa pusing itu semakin menjadi.

Bau obat-obatan yang sangat menyengat tercium dari indera penciuman. Langit kamar yang berwarna putih semakin membuat yakin bahwa gue sedang berada di rumah sakit saat ini.

"Gue di rumah sakit?" Masih mencerna apa yang telah terjadi sampai gue harus berakhir di ruang rawat inap dengan tangan kiri yang sudah tertancap selang infusan.

Bayangan semalam tiba-tiba melintas. Malam dimana mas Doyoung ke rumah, tetapi kenapa gue sampai dirawat seperti ini? Siapa yang membawa gue ke rumah sakit karena sebelumnya tidak ada seorang pun di rumah kecuali mas Doyoung saat itu.

"Udah bangun?" Suara dari balik pintu membuat atensi gue teralih. Pria itu melangkah memasuki ruangan ini. Mas Taeyong memeriksa cairan infusan yang menetes begitu lambat. "Ada yang sakit? Mas periksa kamu dulu," sambungnya.

Sebuah stetoskop yang melingkar di lehernya kini beralih dan mulai bekerja untuk memeriksa kondisi tubuh gue.

"Apa yang kamu rasain sekarang?" tanyanya.

"Kepala aku pusing Mas. Lemes banget rasanya," ungkapku. "Kenapa aku bisa dirawat?" Permasalahannya tidak mungkin gue datang seorang diri kemari.

"Kamu nggak inget? Jaehyun yang bawa kamu ke sini kemarin. Sumpah, Mas takut kamu kenapa-kenapa. Tiba-tiba dia lari-larian nyamperin sambil gendong tubuh kamu yang udah nggak sadarkan diri." Gue termangu mendengar penjelasan darinya.

Dirasa sang adik terlihat kebingungan. Taeyong kembali membuka suara. "Nggak inget juga?"

Sama sekali tidak mengingat mengapa gue bisa berakhir di ranjang ini. Yang gue ingat hanya merasakan pusing dan lemas saat bersama mas Doyoung semalam.

"Kalau aku tahu aku juga nggak bakal nanya sama Mas!" ujar gue sedikit kesal sembari memijit kepala gue yang semakin pusing.

"Kamu hampir aja celaka asal kamu tahu," kata Mas Taeyong nggak habis pikir. "Doyoung kasih kamu cairan suntikan yang bikin kamu nggak sadarkan diri, pusing dan lemes secara tiba-tiba. Dia mau berbuat jahat sama kamu. Mungkin kamu masih merasakan efeknya sekarang karena dosis yang dia pakai cukup buat kamu nggak sadar Berjam-jam," tambahnya lagi.

Kalau memang pria nekat itu menyuntikan sesuatu ke diri gue, kapan? Semalam itu? Kenapa gue nggak merasakan sakitnya? Ah, atau saat dia menangis dan bersimpuh di hadapan gue, lalu gue menghampirinya. Iya, benar! Tepat setelah itu dia memeluk gue, bisa aja dia melakukan aksinya di saat gue lengah.

"Udah ingat? Kamu lagi nggak lupa ingatan kan?" Mas Taeyong suka sekali mengada-ngada. Gue masih berpikir sebegitu nekatnya mas Doyoung sampai melakukan aksi yang terbilang cukup berani.

"Tapi Mas, kok bisa kak Jaehyun yang bawa gue? Seinget gue dia udah pulang semalam."

"Nanti tanyain aja sama dia langsung biar kamu nggak penasaran lagi."

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang