1

16.5K 608 3
                                    

Malam ini adalah malam yang indah bagi sebagian orang tapi tidak bagi Wooyoung. Ia sangat kesal dan ia hanya membawa uang yang tersimpan disakunya saja.

"Menyebalkan."

Disisi lain terdapat tiga pria yang sedang asik mengobrol dan tentu saja dengan minuman beralkohol serta rokok yang akan menemani malam mereka hari ini.

Tapi salah satu dari mereka menangkap sosok lelaki yang sedang disana. Mingi mengerutkan dahinya karena sepertinya ia mengenal sosok pria didepan sana.

Dan benar saja dugaannya, ia memang mengenalnya. Mingi mulai menepuk-nepuk paha Seonghwa yang duduk disampingnya itu sekarang.

"Hei, bukankah orang itu adalah orang yang dulu dibully oleh satu sekolah?"

Seonghwa yang merasa terganggu dengan tepukan Mingi dipahanya itu dan dengan rasa kesal ia terpaksa melepas ciumannya dengan salah satu temannyam

Seonghwa menatap tajam kearah Mingi karena dia menganggunya barusan, ia mulai memeluk lengan pria yang sudah sibuk dengan rokoknya itu disana.

"Sial, ada apa denganmu?! kenapa kamu menggangguku?"

"Itu orang yang sedang duduk didepan sana, kau juga mengenalnya bukan?"

Mingi menatap kedepan dan Seonghwa pun langsung mengikuti arah pandang Mingi, dan benar saja orang yang duduk disana adalah orang yang mereka kenal.

Seonghwa sedikit terkejut dengan itu, karena sudah lama ia tak mendengar kabar dari lelaki itu. Ia pikir dia pergi ke tempat yang jauh atau semacamnya.

"Jung Wooyoung? anak yang dibully satu sekolah karena penyuka sesama jenis?"

"Ya itu dia, dia terlihat berbeda bukan? aku hampir tak mengenalinya. Aku juga sedikit kasihan padanya karena dulu dia dibenci oleh semua orang disekolah."

"Ya bagaimana tidak, dia menyukai kakak kelas yang jelas-jelas orang tersebut pembuat onar di sekolah. Itu fakta yang sangat menyebalkan."

"Kalian sedang membicarakan siapa?"

Tanya seseorang yang berhasil membuat Mimgi dan Seonghwa langsung mengalihkan pandangannya pada salah satu temannya yang sedang merokok itu.

Seonghwa tersenyum manis padanya, ia sedikit mengeratkan pelukannya dan bersandar pada bahunya. Bagaimana bisa temannya ini terlihat sangat tampan.

"Kau tak mendengarkan pembicaraan kami San?"

San, salah satu pria yang tadi disebutkan sedang duduk bertiga dimeja, San hanya menggendikan bahunya pertanda dia memang tidak mendengarkan obrolannya.

Ia terlalu sibuk menyesap rokoknya itu, bahkan tak ada yang lebih menarik dibandingkan rokoknya dan minuman beralkohol yang ada diatas meja itu.

"Sanie, kami sedang membicarakan orang didepan sana, dia orang yang kami kenal karena rumornya serta orang yang dibully satu sekolah di sekolahan kami dulu."

Mingi yang melihat tingkah laku manja dari Seonghwa pada San itu hanya memandang jengah temannya, pasalnya Seonghwa sudah memiliki kekasih.

Tapi dia masih saja menempel pada San hanya karena kekasihnya itu jarang memberikan perhatian padanya. Tidakkah itu berlebihan untuk dia melakukannya.

San menatap seseorang yang ditunjuk oleh Seonghwa. Ia tersenyum tipis melihat lelaki itu, meski dilihat dari belakang saja ia tau jika dia akan sangat menggemaskan.

Stimulants : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang