13

1.4K 132 20
                                    

Sesuai rencana, mereka berkencan hari ini. Ya setidaknya untuk merayakan berakhirnya kebodohan seorang Heeseung. Eh bukan bodoh, hanya saja kepolosannya yang melebihi batas.

Mereka berjalan di sekitar pantai, ini agak mendung sih jadi tidak banyak orang disini. "Heeseung, lebih baik kita makan dulu karena sudah menjelang sore. Nanti saja kita kembali untuk melihat sunset jika mendung nya sudah hilang."

Bukannya tanpa alasan kenapa mereka baru jalan-jalan di sore hari karena tadi mating dulu, untung saja Heeseung ini alpha kuat jadi dia masih bisa berjalan walaupun pinggangnya sedikit remuk karena digempur 4 ronde oleh Jay. Bagaimana Heeseung menolaknya apalagi mereka ini mate, akan sangat berdosa dirinya ini jika melakukannya.

"Baiklah, uangmu ya. Aku gak bawa dompet." Heeseung menggandeng tangan Jay dan ikut berjalan bersamanya entah kemana. Pokoknya mau ngebucin dulu.

"Tentu saja, suamimu ini akan menafkahi mu Heeseung."

"Suami? Ayolah, kita baru bertemu beberapa hari yang lalu dan kamu," Heeseung merasakan remasan pada tangannya yang tertaut dibawah sana. Jay ternyata tukang ngambek.

"Ahahaha maaf-maaf."

"Makan udon yuk! Sangat dingin disini Jay." Jay yang mengetahui jika mate nya ini kedinginan pun berganti memeluk pinggang Heeseung sembari berjalan.

"Tentu, jika ingin kehangatan yang lain juga boleh."

"Tidak ada bosan-bosannya kamu membahas tentang mating." Heeseung memutar bola matanya malas.

"Bagaimana aku bisa bosan dengan mate seindah kamu. Ehh itu di depan ada yang jual udon, ayo cepat sebelum sayangku membeku kedinginan." Jay menarik Heeseung untuk berjalan dengan cepat bahkan hampir berlari.

Mereka berdua masuk dan duduk paling pojok dari kerumunan ini.

"Kamu gila, pinggang ku remuk kamu tarik seperti tadi." Heeseung melayangkan satu pukulan pada lengan Jay karena kesal.

Sebelum Jay membalas, ada waiters yang datang dan mencatat menu yang dipesan oleh keduanya.

"Itu saja." Waiters mengangguk karena Jay telah memesannya, semua Jay yang pesan karena dia sudah pernah kesini.

"Jay." Heeseung berbisik memanggil Jay tapi dihiraukan, padahal Jay juga lagi gak ngapa-ngapain.

"Heiii sayangku."

"Iya sayang?" Barulah Jay menoleh dengan senyum manisnya. "Ada apa sayang?" Lanjutnya dikala Heeseung dengan sekuat tenaga menahan amarahnya.

"Hanya aku saja atau para omega di depan itu memang menggoda kita?"

"Menggoda?"

"Feromon mereka manis sekali tau tidak?"

Memang benar sih manisnya ini diluar nalar. Jay pun akhirnya mengangguk singkat.

"Kita kerjai saja mereka Hee."

"Tapi,"

"Permisi." Benar saja kedua omega yang duduk di depan berpindah duduk dengan mereka.

"Boleh kami duduk disini?" Tanya salah satunya pada Jay.

"Bolehh, silahkan saja." Sambut Jay ramah pada keduanya, itu para omega udah meleleh aja karena suara Jay yang sangat dalam.

Heeseung bukannya marah tetapi malah mengikuti jejak Jay. Sungguh hubungan yang sangat "....." (Isi sendiri)

"Namaku Heeseung dan dia ini Jay, nama kalian siapa?"

"Namaku Hayun, dan temanku ini namanya Sohee. Salam kenal Heeseung dan Jay." Dengan malu-malu Hayun menjawabnya. Tidak bohong juga ia merasa bahagia dari feromonnya yang sangat manis begitu pula dengan Sohee.

Fate [JaySeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang