8⚡⚡

2.7K 152 16
                                    

Jay terbangun di malam hari, tidak seberapa malam sih masih pukul 7. Lama sekali tidurnya tadi bahkan Heeseung juga ikut tertidur dengan posisi yang sama seperti tadi.

Ia meregangkan tubuhnya, setelahnya ia mengambil kontroler dari tangan Heeseung dan membaringkannya dengan perlahan. Ia mematikan televisi serta PlayStation milik Heeseung yang masih menyala juga.

"Aku boleh meminjam bajunya tadi kan? Mandi saja karena seharian aku tidak mandi." Padahal Jay saja sekarang masih memakai celana pendek milik Heeseung.

"Eh ada kolam renang." Jay membuka tirai jendela Heeseung dan di sampingnya ini ada kolam renang yang lumayan besar. Boleh-boleh sih renang dulu.

Karena emang dianya gak menggunakan atasan dan hanya celana pendek jadi langsung nyebur aja.

"Seger sih." Jay merilekskan tubuhnya, lelah nya sudah hilang sih apalagi di urus mate kan pas sakit, itu sih langsung sembuh.

Sementara Heeseung yang terkejut karena suara air yang tercipta karena lompatan Jay bangun begitu saja. "Dia ini gila atau bagaimana?" Heeseung mengumpulkan seluruh nyawanya terlebih dahulu dan berjalan menuju kolam.

"LU UDAH GILA YA? MASIH SAKIT KOK MALAH BERENANG SIH!"

Jay tertawa karena melihat rambut Heeseung yang acak-acakan. Jangan tanya siapa pelakunya, ya yang ketawa itu.

Heeseung duduk di tepi kolam dan menjangkau Jay, ia melepaskan plester penurun panas nya yang sudah basah. "Sudah sembuh ternyata." Baru saja Heeseung akan berdiri eh kakinya ditarik oleh Jay dan akhirnya tercebur.

"Bajingan!"

cup

"Hahh? Anjing!"

cup

"Jika kamu terus mengumpat, maka aku akan mengecup bibirmu terus-menerus."

"Sialan!"

cup

Heeseung menutup bibirnya menggunakan tangannya yang sudah 3 kali dikecup oleh Jay, apa dia mengumpat lagi aja ya biar dikecup lagi? Ha? Gak gitu maksudnya. Ya gak apa sih Hee :)

Jay menarik Heeseung mendekat padanya dengan menarik pinggangnya dan menahannya. "Sangat indah, bulan saja kalah indah darimu Heeseung."

"Jangan mulai, bibirmu ini sangat manis sekali ucapannya."

"Rasanya juga manis kan? Kamu tau benar bagaimana rasanya."

Heeseung menatap bibir Jay kemudian, bibir ini sangat manis memang melebihi madu. Tanpa sadar Heeseung juga menyentuh bibir bawah Jay dengan jarinya.

"Ahh." Heeseung menarik jarinya karena digigit oleh Jay. Sementara Jay sepertinya melakukan kesalahan hingga ada sesuatu yang terangsang dibawah sana.

Jay yang tidak ingin semua ini berlanjut pun mengajak Heeseung untuk naik keatas dan mandi. "Ayo kita,"

Terlambat, Heeseung menarik Jay dan memeluknya erat dari belakang. "Heeseung..." Jay menghentikan pergerakan tangan Heeseung yang mengusap perutnya perlahan.

"Kamu tau apa yang akan terjadi kan jika kamu melanjutkannya." Jay berbalik menghadap Heeseung dengan wajah datarnya. Jika digoda seperti ini namanya juga alpha ya mana bisa dia tahan.

"Aku kedinginan dan kamu yang memulainya, aku hanya melanjutkan." Heeseung kembali memeluk Jay dengan erat dan meremas pelan bahunya.

Benar juga, yang memulai duluan itu dirinya, tapi kan Jay ini tidak berekspektasi jika dirinya tidak ditolak. "Yakin?" Tanya Jay sekali lagi untuk memastikan.

Fate [JaySeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang