Three

1.5K 213 14
                                    

Sakura keluar dari kamar mandi dengan masih mengenakan kimono dan handuk di kepalanya. Kepalanya pusing jadi ia memutuskan untuk mandi agar lebih relax dan segar. Sakura menuju walk in closet dan menemukan banyak sekali pakaian yang masih berlabel. Ia memilih sebuah mini dres berwarna merah jambu dengan tali single di bahu.

Setelah selesai berpakaian, Sakura mengeringkan rambutnya dengan hair dryer di meja rias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah selesai berpakaian, Sakura mengeringkan rambutnya dengan hair dryer di meja rias. Segala kebutuhannya benar-benar tersedia di kamar itu, bahkan di meja ada beberapa kotak kayu berisi macam-macam aksesoris seperti gelang, kalung, dan anting. Namun sayangnya tidak ada arloji, bahkan jam dinding pun tidak terlihat di kamar itu. Sakura sama sekali tak dapat mengetahui pukul berapa sekarang.

Butuh waktu sekitar sepuluh menit sampai seluruh rambutnya kering dan akhirnya Sakura pun mematikan hair dryer, kemudian ia menyisir rambut panjangnya yang berwarna senada dengan pakainnya saat itu.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu yabg membuat Sakura menoleh, dan kemudian pintu tersebut pun terbuka.

"Selamat sore, apa benar anda nona Sakura?" seorang pria paruh baya dengan pakaian pelayan berwarna hitam putih muncul.

Sakura berdiri dan menghadap ke arah pria itu, namun posisinya tidak berpindah dari meja rias. "Benar, kau siapa?"

Pria itu membungkuk, "Perkenalkan, nama saya Yamato. Saya telah ditunjuk oleh tuan sebagai pelayan pribadi anda nona.."

Sakura mengernyitkan dahi, "Pelayan pribadi?"

"Benar sekali nona, saya yang akan memenuhi segala kebutuhan anda selama anda disini. Dan untuk sekarang, adakah yang bisa saya bantu untuk anda?"

Sakura terperangah, ia tak menyangka akan mendapatkan pelayan pribadi di tempat penyekapannya ini. Sakura jadi semakin bingung dengan situasi yang membuat selalu terheran-heran. Namun rejeki tidak boleh ditolak, Sakura yakin dia butuh makan tapi sayangnya belum jam makan malam.

"Mungkin secangkir teh hangat?" Pinta Sakura.

"Tentu saja nona, apa anda juga ingin camilan?" tanya Yamato, intonasinya begitu sopan dan ramah seperti pelayan hotel.

"Ah, sepertinya ide bagus." mendengar kata camilan membuat perut Sakura keroncongan.

"Baiklah, akan segera saya bawakan nona. Mohon tunggu sebentar.."

"Terima kasih." ucap Sakura.

Dan kemudian Yamato undur diri keluar kamar, pria itu berjalan dengan tegap dan pandangan lurus ke depan bagaikan sebuah robot. Ia berpapasan dengan Konan yang juga tengah melintas di lorong kamar.

"Yamato? Kau dari mana?" tanya Konan bingung.

"Saya baru saja dari kamar nona Sakura." jawab Yamato.

"Untuk apa kau kesana?" Konan merasa penasaran.

"Tuan yang memerintahkan saya untuk melayani nona Sakura. Saya adalah pelayan pribadinya.."

Mission ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang