Twenty Four

315 48 2
                                    

Malam itu, Naruto makan malam di kediaman Hyuga bersama Hinata, Hanabi dan sang ayah. Sebagaimana diketahui bahwasanya mereka mempunyai misi khusus, Hinata pun memulai pembicaraan serius pada ayahnya.

"Ayah, apakah aku boleh meminta bantuanmu?"

Hiashi pun memasang wajah yang serius saat mendengar ucapan putri sulungnya. "Katakan, apa itu nak?"

"Begini ayah, bisakah ayah membantu kami mengirimkan surat permohonan ini pada Kaisar?" Hinata menyodorkan sepucuk surat di dalam amplop besar berwarna putih.

Hiashi menerima amplop itu, "Apa ini?"

"Itu adalah surat permohonan dari kami tuan, untuk pembebasan kasus yang menimpa Uchiha Sasuke." Naruto berusaha menjelaskan.

"Uchiha Sasuke?" Beo Hiashi sambil mengenyitkan dahi.

"Benar ayah, dia sedang terjerat kasus yang cukup serius hingga ia terancam hukuman mati. Namun sebenarnya Sasuke adalah pahlawan bagi Jepang ayah, selama ini dia telah melindungi kita semua dari kehancuran." Hinata pun bercerita panjang lebar tentang apa yang ia ketahui soal Uchiha Sasuke.

Hiashi mengangguk perlahan pertanda paham. Kemudian wajahnya tampak berpikir, "Aku tau keluarga Uchiha. Sebenarnya mereka adalah garis keturunan kekaisaran yang seharusnya naik tahta, namun setahuku tau garis keturunan Uchiha telah tiada.."

"Apa?? Benarkah begitu? Berarti seharusnya Sasuke adalah penerus tahta yang sebenarnya?" Tanya Naruto.

"Itu benar, Jepang zaman dahulu dipimpin oleh seorang Kaisar pertama yang bernama Uchiha Madara. Pada zaman itu, banyak terjadi perselisihan yang menyebabkan perpecahan hingga perebutan tahta. Tersisa dua garis keturunan terakhir tetapi mereka menghilang begitu saja." Hiashi menerangkan.

Naruto dan Hinata pun terpukau mengetahui cerita yang sebenarnya. Sudah pasti yang dimaksud dua keturunan terakhir itu adalah Itachi dan Sasuke.

"Jika memang ini seperti yang kalian katakan, maka aku akan mencoba membantu mengirimkan ini pada Kaisar." Ucap Hiashi.

Hinata dan Naruto pun saling pandang dan melempar senyuman lebar mendengar ucapan Hiashi. "Terima kasih banyak ayah, terima kasih.."

Hiashi pun mengangguk dengan senyuman penuh wibawanya. Dan Hanabi yang tidak tau apa-apa memilih untuk menjadi pendengar setia sambil asik melahap makan malamnya.

🌸🌸🌸

Sidang dengan terdakwa Uchiha Sasuke pun akhirnya kembali digelar. Pria itu didakwa atas tindak kejahatan internasional yakni kejahatan perang dan pembunuhan, eksploitasi manusia, penyelundupan barang terlarang seperti narkotika dan obat-obatan. Para hadirin sudah duduk manis menyaksikan keputusan hakim atas segala kejahatan yang telah Sasuke perbuat. Sakura juga hadir disana bersama Hinata dan Naruto, wanita itu duduk sambil harap-harap cemas dan terus mengucap doa tanpa henti, Hinata dan Naruto selalu setia menemaninya disana.

Sasuke pun akhirnya tiba, ia dikawal oleh beberapa penjaga saat turun dari mobil tahanan. Pria itu masih tetap terlihat tampan meski hanya mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, Sasuke membungkuk, memberi hormat pada hakim kemudian duduk di kursi terdakwa. Raut wajahnya tetap tenang meski dengan sorot mata yang sulit diartikan, Sakura mengatupkan bibirnya saat menyaksikan sang kekasih yang duduk di kursi pesakitan. Dan setelah itu pun sidang dimulai dengan agenda membacakan tuntutan jaksa.

"Atas segala perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, maka dengan ini jaksa menuntut hukuman mati untuk terdakwa Uchiha Sasuke." Ucap sang jaksa

"HUUUUUUUUUUU!!!!!!!!"

Riuh penonton terdengar memberi sorakan tanda protes terhadap pembacaan tuntutan jaksa yang dinilai tidak adil. Karena hakim dinilai telah mengesampingkan fakta bahwa tujuan Sasuke sebenarnya ialah untuk melindungi tanah airnya.

Mission ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang