Eigth

1.8K 214 24
                                        

Pagi hari sekitar pukul delapan Sakura tengah bersiap untuk pergi. Wanita itu mengenakan jumpsuit panjang tanpa lengan berwarna merah maroon dengan heels hitam yang senada dengan tas tangannya. Terima kasih pada entah siapa yang menyediakan pakaian-pakaian wanita untuk Sakura yang sangat cocok dengan seleranya.

Sebuah mobil Toyota Supra berwarna putih terparkir di depan pintu masuk kastil Black Hawk. Rupanya Sakura hendak pergi ke apartemennya pagi itu, ia mendapat izin dari Sasuke untuk kembali dengan syarat Gaara harus mendampinginya.

Sakura pun muncul dan melihat Gaara sudah menunggunya di halaman depan pintu. Pria itu tampil santai dan keren dengan kaos yang dilapisi jaket varsity dan celana jeans, lengkap dengan topi snapback. "Wow, kau tampak seperti anak SMA.." ucap Sakura.

"Aku tersanjung.." Sahut Gaara. Dan kemudian mereka berdua terkekeh bersama.

"Kita bisa pergi sekarang?" tanya Sakura.

"Sebelum itu ada yang harus aku katakan padamu.." ucap Gaara.

"Apa itu?" tanya Sakura.

"Maafkan aku Sakura." Gaara mengatakannya dengan penuh penyesalan, dan sedetik kemudian Sakura merasa pandangannya kabur. Ia tak tau apa yang terjadi hingga akhirnya Sakura tak sadarkan diri.

Sakura membuka matanya perlahan, ia menyipitkan matanya untuk melihat dimana dia berada. Rupanya ia tengah duduk di bangku depan mobil dengan sabuk pengaman yang terpasang.

"Kau sudah sadar?" suara itu pun membuat Sakura menoleh, ternyata Gaara sedang menyetir tepat di sampingnya.

Sakura memegang kepalanya yang masih terasa pening, "Apa yang terjadi."

"Aku menyemprotkan Chloroform padamu dan membuatmu tak sadarkan diri selama hampir satu jam." ucap Gaara.

"Apa?" Sakura berusaha menegakkan tubuhnya. "Kenapa kau melakukanya padaku??" ucapnya dengan nada tinggi.

"Karena tidak ada yang boleh tau jalan masuk dan keluar menuju kastil. Kecuali kami." jawab Gaara.

Sakura terperangah sekaligus kesal, pasalnya ia sudah menanti untuk bisa mengetahui dimana ia berada selama ini. Namun ternyata ia memang tak diizinkan tau dimana dirinya berada. "Beraninya kau!" ucapnya.

"Tenanglah, kau baik-baik saja. Aku hanya menjalankan prosedur." jawab Gaara menenangkan.

Sakura membanting tubuh ke sandaran kursi mobil, ia merasa di bodohi oleh Sasuke dan komplotannya.

"Ini demi kebaikanmu, cepat atau lambat kau akan tau semuanya. Tapi tidak untuk sekarang, belum waktunya." ucap Gaara, ia menyetir di jalan tol dengan santai namun kecepatannya cukup tinggi.

"Memang kenapa kalau aku tau sekarang?" tanya Sakura tak terima.

"Karena kami tak pernah percaya pada polisi." sahut Gaara.

Sakura kembali terperangah, "Jangan bicara yang tidak-tidak." ujarnya.

Gaara terkekeh, "Kau bisa menyembunyikannya dari mereka, tapi tidak dariku. Tenang saja, tidak ada seorang pun yang tau selain aku."

Sakura merengut sambil memperhatikan jalanan. "Bagaimana kau bisa tau?"

"Aku adalah seorang mantan anggota FBI." jawab Gaara.

"Mantan?" Sakura merasa bingung.

Gaara mengangguk, "Aku keluar dari pekerjaanku dan lebih memilih setia pada Sasuke. Lalu aku bergabung dengan Black Hawk sekitar dua tahun lalu."

Sakura menggeleng, "Kau gila."

Gaara mengendikkan bahunya, "Hidup itu pilihan bukan? Sasuke tak sebajingan yang kau pikir. Itu sebabnya aku percaya padanya, lagi pula gajiku disini lebih besar." candanya.

Mission ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang