Sixteen

837 92 11
                                        

Keesokan harinya, Sakura pamit ke Tokyo dengan alasan mengunjungi apartemennya. Namun seperti biasa ia pergi ke kantor, sudah hampir satu bulan ia tidak kembali. Meskipun ia terus berkomunikasi lewat ponselnya.

Naruto datang membawa dua cangkir kopi di tangannya, mereka kini duduk di kafetaria untuk membicarakan sesuatu.

Sakura tampak lebih murung dari biasanya, ia menyeruput kopinya perlahan lalu menghela nafas. Tampak sesuatu sedang tidak baik, mungkin batinnya sedang gelisah.

Naruto memperhatikan Sakura, bertahun-tahun mengenal wanita itu membuatnya hafal betul dengan kondisi yang tengah dialami Sakura sekarang. "Kau terlihat seperti orang yang baru putus cinta."

Sakura memutar bola matanya, "Naruto, sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu.."

"Katakan saja.."

"Aku membutuhkan bantuanmu, Naruto."

"Baiklah, apa yang bisa kubantu?"

Sakura terdiam beberapa detik sebelum akhirnya kembali berbicara. "Bisakah kau membantu membuat rencana penangkapan Uchiha Sasuke dibatalkan?"

Naruto langsung terbelalak mendengarnya, "Sakura, kau ini kenapa??"

"Simpan saja asumsimu, aku punya alasan kenapa aku mau melakukan ini. Sasuke bukan penjahatnya, melainkan orang lain, dia justru berada di pihak kita." Ujar Sakura

"Apa maksudmu?" Naruto semakin heran mendengar pernyataan Sakura.

"Kau tau, ini masalah dua penguasa yang memperebutkan wilayah. Dan wilayah itu adalah tempat kita tinggal sekarang, Sasuke membangun kerajaannya demi melindungi wilayah ini agar tidak jatuh ke tangan kakaknya.." Ujar Sakura.

"Uchiha Itachi.." Gumam Naruto, "Jadi benar dugaanku.."

"Kau tau sesuatu?" Tanya Sakura.

"Aku pernah menyelidiki tentang silsilah mereka, dan ada sebuah artikel yang memuat tentang Uchiha Itachi. Kabarnya dia bekerja sama dengan mafia Hongkong dan berencana menguasai Jepang sebagai negara bisnis." Ucap Naruto.

"Yahiko.." Gumam Sakura. "Dia bersekutu dengan Yahiko!" jawab Sakura.

"Kau mengenalnya?" Tanya Naruto.

"Aku pernah bertemu dengannya di Hongkong, dia berseteru dengan Sasuke hingga aku mematahkan tulang rusuknya."

"Aww! Itu pasti sakit." Sahut Naruto bercanda.

"Kurasa kau sudah tau kurang lebihnya, bagaimana menurutmu?" Sakura bertanya.

Naruto tampak berpikir, "Ini akan rumit, tapi akan kucoba bicarakan pada Iruka."

🌸🌸🌸

Sore hari Sakura kembali ke kastil, baru kali ini wanita itu pergi seorang diri dengan mobil mewah yang disiapkan Sasuke untuknya. Ia berjalan menuju taman dari arah parkiran dan bertemu Gaara, mereka melakukan tos dengan tangan yang saling terkepal.

"Apa kabarmu nona? Apa harimu berjalan baik?" Tanya Gaara dengan ramah seperti biasanya.

"Lumayan. Oh iya, kudengar Konan belum kembali sejak beberapa hari?" Tanya Sakura.

"Dia baru saja kembali tadi siang." Jawab Gaara.

Sakura hanya mengangguk, "Baiklah, kalau begitu aku mau ke dalam dulu."

"Aku ada di bangku taman jika kau membutuhkanku." Gaara tersenyum dan mengedipkan mata.

Sakura hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, ia lalu melambaikan tangan dan berjalan masuk ke dalam melewati dua penjaga di pintu. Ia belum bertemu Sasuke sejak pagi, jadi ia memutuskan untuk pergi ke ruangan pria itu.

Mission ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang