chapter 3

180 22 3
                                    

Tap!

Tap!

Tap!

Langkah demi langkah kaki bersentuhan dengan lantai marmer yang dingin menciptakan bunyi yang cukup keras. Sesosok pria yang tadinya hendak menemani sang adik kini terengah-engah berlari menyusuri koridor. Mendapat kabar dari joo eun membuat pikirannya bercabang. Hatinya gelisah setelah membaca setiap kata dalam pesan tersebut.

Seok jin oppa

Tae hyung oppa kambuh. Appa berencana akan memasukan tae oppa ke rumah sakit jiwa di daegu

Oppa cepat kemari dan cegah appa

Deg!

Tidak akan ku biarkan itu terjadi

Tae hyung tidak boleh jauh dari kami! Tidak boleh!

"hah...hah...hah..."

Langkah itu terhenti,seok jin dengan nafas memburu mematung. Matanya mengarah pada sesosok pria paruh baya yang tentu saja ia mengenalinya.

"abeoji nim..."

"ikut aku sekarang "ucap tuan kim. Seok jin mengangguk kepala lalu mengikutinya dari belakang. Di sinilah mereka sekarang, duduk berhadapan dengan meja menjadi pembatasnya.

Mereka berada di kantin rumah sakit tempat dimana yoongi dan nyonya kim di rawat. Mereka berdua diam, seok jin sengaja tetap diam, ia ingin agar tuan kim sendiri yang menjelaskan semuanya. Tentang keputusannya membawa tae hyung ke rumah sakit jiwa.

"kamu pasti ingin tahu kenapa aku memutuskan ini" ucap tuan kim memulai pembicaraan.

"setelah kejadian siang tadi, aku menjadi takut. Kondisi tae hyung semakin tidak stabil. di tambah lagi ia secara tidak sadar menyakiti ibunya dan adiknya. Aku hanya ingin melindungi keluargaku"

" Bagaimana dengan tae hyung? Tae hyung juga termasuk bagian dari keluarga anda,tuan kim" Tanya seok jin

" kamu tidak mengerti,nak karena kamu bukan seorang ayah. Pemikiran seorang ayah jauh beda dengan pemikiran kakak. Aku mengerti itu"

"Seorang ayah memikirkan bukan satu hal tapi banyak. Aku bukan hanya memikirkan istriku atau yeon jae, tapi juga ini demi kebaikan taehyung"

" Aku menyadari bahwa tae hyung.. kurang mendapatkan perawatan jika dia berada di rumah. Kami memang orang tua tae hyung tapi kami bukan dokter. Apalagi tae hyung sering mengamuk, aku takut tanpa sadar anak itu melukai entah itu adiknya atau ibunya yang tentunya akan menimbulkan penyesalan untuk tae hyung dan kamu apa yang terjadi selanjutnya? Kondisinya bisa menjadi lebih buruk dari sebelumnya"

"tapi anda juga tidak seharusnya mengirim taehyung kesana",ucap Seok jin.

"iya aku tahu itu. Tapi sebagai ayah aku bisa apa? Tae hyung menderita walaupun bersama kami keluarganya. Ayah mana yang mau anaknya mendekam di rumah sakit jiwa,heum? Jawab aku", Seok jin diam.

Ia bisa melihat dari mata tuan Kim yang sebam, matanya sedikit memerah dan berakhir ditambah Seok jin melihat jejak air di sekitar pelupuk mata itu.

Tuan Kim menderita dengan keputusan nya, tapi apa yang bisa beliau lakukan. Bukankah itu keputusan nya?

Seok jin tahu, tidak semudah itu seseorang memutuskan sesuatu apalagi berkaitan dengan anak-anak.

" Jadi... kapan anda akan membawa Tae Hyung ke tempat itu?", Mendengar pertanyaan itu, mata tuan Kim semakin berkaca-kaca.

" Hari ini juga"

***

Seok jin merasa lemas, akhir-akhir ini kondisi orang-orang sekitarnya semakin memburuk saja.

Back to Home [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang