chapter 5

150 21 0
                                    

Tuk

Tuk

Tuk

Suara dentingan jam menggema dalam kesunyian, di sudut ruangan yang remang-remang cahaya sesosok pria tengah duduk sambil memeluk lututnya.

Tatapan nya kosong, dengan bercak darah masih menempel di wajah tampannya.

Matanya memerah bersamaan setitik air lagi-lagi keluar dari tempat persembunyiannya.

Ingatan demi ingatan terlintas jelas di pikiran nya bagaikan kilasan dari film tua di bioskop-bioskop yang dulu ia tonton saat ia masih smp.

" ARGH!!!"

" Tae hyung! Tae Hyung jangan nak! Tae hyung!"

Prang!

.

" Jangan nak...hiks... Eomma mohon"

" Jangan sakiti dirimu..."

.

" Akh...shh!"

" Eomma!"

Tubuhnya kembali gemetar, sontak Tae Hyung mengarahkan pandangan nya pada kedua tangannya yang terkena bercak darah.

" Hah...hah.... arghhhhh!", Teriak Tae Hyung histeris, ia masih syok menyadari apa yang ia lakukan pada ibu dan adiknya.

" Arghhhhh! Bodoh! Dasar lemah! Bajing*n!", Ucapnya sambil memukul kepalanya sendiri. Air mata itu terus merembes. Rasa sakit,lelah dan penyesalan bergabung menjadi satu.

Namun yang paling mendominasi adalah rasa marah karena telah menyakiti orang yang sangat ia sayangi.

" A-aku...hiks... A-aku melukai eomma ku!"

" Eomma..."

Jangan lukai dirimu,Tae

.

Hiks... Tae anak yang kuat. Tae pasti sembuh, eomma yakin itu

.

Tae tidak gila, ku mohon yeobo jangan bawa Tae Hyung ke rumah sakit itu. Jangan pisahkan aku dengan tae ku, aku mohon yeobo

.

Tae, eomma akan selalu bersama mu. Jangan takut,heum?

" Tidak eomma, Tae bukan anak yang baik untuk eomma"

" Hiks... Eomma... maafkan Tae... Maaf", Tae Hyung terus bergumam maaf. Ia merasa amat bersalah, apalagi membuat sang ibu terluka. Bukankah dia layak disebut anak durhaka?

Kilasan kejadian tersebut terus berlintas dalam pikirannya, Tae Hyung memegang kedua telinga tak kala suara demi suara terus bersahutan dan membuatnya tertekan.

Tae... Kau telah merenggut mimpi ku!
.

Hahaha tae, sebentar lagi karena mu, Jimin harus menanggung rasa sakit yang lebih parah dari ini.

Back to Home [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang