chapter 22 [ end ]

231 19 13
                                    


Tap

Tap

Tap

" Hah... Hah...hah", sesosok pria berpakaian piyama rumah sakit berlari menerobos orang-orang di koridor.

Tidak peduli orang yang ia tabrak mengertak nya, ia benar-benar tidak peduli. Yang ada dipikirannya hanya satu, yakni kakak keduanya.

Kenapa mereka melakukan nya?

Ini belum genap 1 Minggu!

Lihat saja nanti! Kalian berurusan dengan ku jika terjadi sesuatu pada Hyung ku

Jangan harap kalian bisa lepas dari ku.

Sedangkan di belakang sesosok pria yang lebih tua dari pria tadi berjalan sesekali meminta maaf pada orang-orang di sana. Ia juga sama-sama terkejut, tapi ia juga mengerti satu hal.

Sejak awal adiknya sudah dinyatakan mati otak

Sejak awal pria yang ia anggap seperti adiknya sendiri itu sudah dinyatakan memiliki harapan hidup yang sedikit.

Apa yang harus ia sangkal? Apa ia harus egois? Ia memang ingin mempertahankan adik kedua nya itu disisinya, tapi ia juga tidak bisa menahan adiknya lebih jauh.

Ia sudah kesakitan sejak lama. Sejak 6 bulan lamanya, sejak kecelakaan itu ia sudah dinyatakan koma dan sampai sekarang ia tidak terbangun juga.

Apa ia memiliki harapan sekarang? Apakah boleh ia berharap keajaiban muncul dan membangunkan adik keduanya itu?

Pria itu membulatkan matanya, dengan cepat ia langsung menghampiri pria yang sedari tadi ia kejar.

" Namjoon-ah...", Seok jin langsung sigap menahan tubuh Namjoon. Namjoon terengah-engah sambil memegangi dadanya. Keringat sudah bercucuran membasahi dahi dan lehernya. Melihat itu, Seok jin semakin khawatir.

"Sudah ku bilang kau itu masih sakit! " Omel Seok jin. Mendengar itu, namjoon menjadi jengah.

" Hyung jangan bahas itu..."

" Tapi itu kebenaran nya bukan? Kalo kau -"

" Paru-paru bocor? Iya! aku sakit tapi bukan berarti aku membiarkan mereka membunuh Yoongi Hyung!", Ujar namjoon dengan nada keras. Air mata yang sedari tadi ditahannya perlahan menetes.

Namjoon meraih tangan Seok jin dan menggenggam nya erat, menatap Seok jin dengan tatapan memohon.

" Yoongi Hyung masih hidup... Tolong percayalah dia masih hidup", mendengar itu Seok jin menghela nafas.

" Namjoon... Sudahlah jangan begitu ya. Relakan Yoongi ya, Joon ", sahut Seok jin sendu. Namjoon menggeleng kepalanya kuat.

"Tidak, Yoongi Hyung masih hidup, hyung. Tolonglah percayalah padaku,Hyung. Selamatkan Yoongi Hyung! Aku mohon Hyung selamatkan dia"

" Tapi, joon-"

" YOONGI!", mereka berdua sontak tersentak. Mendengar itu namjoon langsung berlari di susul Seok jin.

Back to Home [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang