Pada kangen nggak ini?
Seperti biasa
Jum'atKumpul sini!
Yok mari baca
***
Di sini lah Vino berada, ia merenungkan dirinya dihadapan kolam renang yang belum diisi air itu. Ada seseorang yang dari tadi setia untuk menemaninya dan ada yang menguras bak kolamnya.
"Ada apa tuan muda?" Sebab jika tak bingung mau apalagi, soalnya dari Vino tidak menerima panggilan telepon tadi eh malah kek dapet notif terus sampai sekarang terdiam dan meninggalkan bundanya yang keluar dari kamar itu lalu tujuannya keluar untuk mandi, segera menyiapkan makanan untuk makan bersama dengan putranya.
Lantaran sudah lama sekali tidak bisa menemui anaknya, jadi terpikir satu ide untuk bisa dekat lagi dengan putranya walau Vino tak mempermasalahkan itu.
"Tidak," jawab remaja laki-laki itu.
"Kok dicuekkin, emangnya salah apaan tuan muda?" Pengawal itu minta ditampol sama tai kucing apa? Orang sini lagi nggak mood malah pakai segala nanya.
Remaja itu menatap sinis dan mengarah ke arah lain lagi.
Ia sudah malas meladeni pengawal papahnya, "Oh iya tuan muda katanya papah tuan muda besok akan pulang ke rumah." pengawal itu memberitahu seolah hal itu Vino menjadi tertarik, matanya berbinar.
Lalu tak lama cemberut.
Kembali ke mode datar.
"Nanti ujungnya dia mau nyakitin bunda 'kan? Padahal, dulunya udah bilang janji segala terus sekarang buktinya apaan?" tak habis pikir oleh kata-kata yang selalu ia dapatkan dari mulut papahnya, jika bunda itu melebihi dunia surganya papah. Sebab bunda akan menjadi wanita yang paling baik untuk di kehidupan papah ini. Menerangi layaknya bulan bersinar dan bintang yang menemani bulan kemanapun perginya.
Wek. Kudu muntah rasanya saat itu pula, mengingat itu jika tak ada bulan mungkin bisa saja bintang tak ada yang mengerlip seperti fenomena yang pernah dialami.
Emangnya bener?
Ya engga pastinya.
Ia saat itu pula ingin merekam di kondisi itu, kan sekarang bukti nyata ada di rekaman. Apa-apa disebar, biar jadi viral gitu.
Nah, buktinya apa?
Oalah nggak punya jejak digital ya kayak begini.
Remaja itu beranjak untuk berdiri dengan helaan napas yang keluar dan pengawal yang setia sejak tadi menemaninya tidak ada kata bosan untuknya menunggu tuan mudanya ini yang mengeluh, gundah gulana sampai dia kena semprot pun tidak berpindah posisi untuk jadi anjing atau apa.
"Iya seperti biasa tuan muda, laki-laki itu memang begitu gayanya." jawab pengawal itu saling menanggapi.
Vino berdecak kesal, padahal dirinya itu tidak meminta solusi atau apa.
Tapi ini bikin menguji kesabaran Vino.
Sampai capek rasanya jadi Vino.
Remaja itu memiliki niatan untuk ber transmigrasi apa nggak punya alter ego itu biar bisa mengatasi semuanya, eh tapi tidak semudah itu terong!
Enak wae kalau ngomong, itu di dunia fiksi kagak bisa nyata.
Transmigrasi!
Kek apaan coba?
KAMU SEDANG MEMBACA
VINO
Teen FictionBagaimana kisah dari Vino? Vino yang malang, tidak diakui oleh anak tapi menurut Vino, ayahnya tetap mengakui dia anak. Buktinya sampai sekarang ia belum dikeluarkan tuh dari kartu keluarganya, tetap anak dari ayahnya dan bundanya. Sementara berban...