d u a d u a

1.9K 245 18
                                    

Hapee redengg 🌚

Betewe cover new nya cakep kagak? ☠️

***

"Lihat sibodoh itu." gumam renjun kala melihat tingkah konyol Jeno yang menirukan gaya biacara ayahnya.

Rubah itu dengan santai merebahkan tubuhnya sambil memperhatikan gerakan si raja baru.

"Kau sudah menjadi raja. Cepatlah mengambil istri jeno, lahirkan penerus darahmu. Apa kau ingin aku mati dulu baru kau mau punya istri!" Jaehyun berbalik menatap nyalang Jeno yang ketahuan mengejeknya.

"Anak ini!"

"Aw...aw...akit ayah, tolong lepaskan,"

Tawa melengking mengalihkan perhatian keduanya. Rubah itu bergelung di lantai seolah menertawakan seseorang hingga sakit perut.

"CK, menikah saja sana kau dengan hewan peliharaanmu itu Jeno."

Jeno berkedip. "Memang boleh?"

"Boleh, jika kau mau di anggap gila oleh rakyat-mu."

Jeno merengut lalu berjalan menggendong rubahnya. "Aku akan menikah berikan aku waktu dulu ayah."

"Tidak. Kali ini aku akan menyebar undangan kepada gadis-gadis atau submisif bangsawan ke istana. Siapa tau kau bertemu jodohmu."

Jeno menghela nafas. "Terserah kau saja ayah. Tapi itu akan sia-sia."

Jaehyun menyeringai. "Kalau begitu ayah akan memaksamu menikahi pangeran Haechan atau putri Carly anak dari mentri pertahanan? Kau ingin pilihan yang mana?"

"Baik aku memilih opsi pertama."

"Dilaksanakan raja." ucap jaehyun tersenyum manis.

Sepeninggal jaehyun untuk memberikan pengumuman di seluruh negri. Jeno memeluk rubahnya sambil bergumam pelan.

"Renjun," rengeknya. "Aku hanya ingin menikah denganmu."

Renjun melirik Jeno malas.

***

"Kak aku mohon." Jisung menatap haechan dengan melas.

"Apa yang membuatmu ingin bertemu dengan Jeno. Jika ingin bertemu dengan dia bertemu saja sana jangan membawa diriku." cercanya. "Aku ingin pulang dan pergi dari sini secepatnya. Melihat wajah Jeno yang menjengkelkan membuatku marah mengingat ia menolakku dengan jahat."

Jisung mengelus pundak kakaknya. "Kak, jeno tidak jahat, kau bicara begitu karena ucapannya semalam?"

Haechan mengangguk. "Aku malu kau tau."

"Jeno tidak merendahkan-mu, dia hanya ingin berstatus sahabat denganmu tidak ada maksud lain."

"Tapi tetap saja-"

"Kau menyukainya ya?"

"Tentu tidak!"

"Kalau begitu biasa saja."

Haechan mendengus. "Ada keperluan apa kau ingin bertemu Jeno? Jika ingin bertemu temui saja dia langsung, kenapa kau mencariku dulu?"

"Ck, bertemu dengan Jeno itu sulit. Kau yang memang punya hak istimewa di dalam istana ini pasti bisa."

"Baik-baik aku akan mendatangi dia."

"Makasih," jisung mencium pipi tembam kakaknya.

***

"Chenle,"

"Ya?"

"Kalau nanti kau berubah di hadapan kakakku bisa?"

Chenle terduduk dari acara tidur santainya. "Kenapa begitu? akan sangat bahaya bagi kaum kami nanti."

Jisung menatap langit-langit kamarnya. "Saat kita bertemu dengan Jeno nanti, pasti kakakku juga ada disana. Dia tidak bisa pergi sembarangan karena membuat janji dengan raja."

"Hmmm tidak tau kita lihat saja nanti."

***

Paginya haechan berjalan menuju kamar Jeno.

"Ada keperluan apa pangeran Haechan dengan raja Jeno?" tanya pengawal yang berjaga di depan pintu.

"Aku ingin membuat janji temu dengannya. Bisa kau memberitahu raja?"

"Baik, tunggu sebentar pangeran."

Menunggu beberapa menit pengawal itu keluar dari bilik pintu besar kamar Jeno. "Raja menyetujui ajakan temunya. Pangeran bisa menunggu di taman belakang nanti."

Haechan mengangguk. "Ya, terimakasih."

Sebelum ke taman belakang haechan memberitahukan dulu kepada adiknya. "Kau nanti ke taman belakang setelah beberapa menit aku dan Jeno bertemu. Kau paham?"

"Iya, aku paham."

"Aku pergi dulu,"

Jisung mengangguk lalu membungkukkan badannya sedikit.

Matanya menatap chenle yang bersembunyi di balik pintu kamar mandi. "Keluarlah kau aman sekarang."

***

Aku lupa klo Jeno sekarang dah jadi raja :)
Maaf ya, di bab sebelumnya klo ada yg gak nyambung.

Jum'at, 20 Januari 2023

Noren; Secret Forest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang