d u a e m p a t

1.9K 241 21
                                    

Typo bertebaran!!

Happy Reading

***

"Ayo kita pulang." ucap chenle sontak membuat Jeno melotot.

Renjun mengusap hidungnya yang merah. "Chenle..." lirih renjun. "Aku tidak bisa pulang, aku mungkin akan mengandung nanti."

"Apa! maksudmu renjun, siapa yang membuatmu hamil?"

"Dia," tunjuk renjun pada Jeno. "Tapi belum pasti karena saat berhubungan dia mengeluarkannya di dalam banyak sekali." rengek renjun menyalahkan Jeno yang sedang mematung.

Jaemin dan jisung menutup mulutnya tidak percaya. "Astaga Jeno, kau bejat juga ternyata. Belum menikah sudah bermain kuda." sindir jaemin.

"Kapan kau melakukannya? apa kau tidak berpikir jika manusia dengan hybrid dilarang berpasangan di negri kita." cerca chenle mengintimidasi.

Jeno meringis, sepertinya adik dari renjun ini tengah memendam amarah. "Renjun, maaf aku lupa waktu itu." cengirnya.

"Wah...ternyata raja Neviar akan segera memiliki keturunan."

"Itu masih perkiraan jisung. Aku tidak setuju jika kakaku menikah dengan manusia." renjun kelabakan mendengarkannya.

"Chenle....nanti bagaimana anakku jika aku berpisah darinya. Mau bagiamanapun dia keturunan ku dan menjadi penerus kerajaan."

"Aku tidak mau tau. Aku harap kakakku tidak hamil nantinya." mata bulat milik chenle menatap renjun. "Kak, kita harus pulang. Kembali ketempat asal kita, disini terlalu bahaya untuk kita. Kau paham kan."

Renjun mengangguk. Perkataan adiknya ada benarnya, di tempat ini ia tidak bisa leluasa belum lagi jika nanti benar ia akan hidup bersama Jeno, bagaimana latar belakangnya saat menyandang gelar ratu?

"Baiklah, kita pulang." finalnya.

Jeno ingin menyanggah tapi renjun sudah memberikan kode jika ia harus setuju.

Chenle tersenyum senang, hari yang ia tunggu-tunggu untuk pulang ketempat asal bersama dengan kakak akhirnya terwujud.

Memeluk tubuh yang tidak lebih dari tingginya. Chenle berbisik, "terimakasih telah kembali. Aku mengira kita tidak akan pernah bertemu lagi."

Renjun tersenyum mengusap pundak adiknya. "ini karena mereka bertiga yang membantu kita untuk bertemu kembali."

"Kau benar, terimakasih raja Jeno, jendral jaemin dan kau pangeran jisung yang aneh. Aku sangat berterima kasih, besok aku dan kakakku akan pulang ke asal kami."

Jeno dan jaemin mengangguk sedangkan jisung mendengus.

Err....besok chubby akan pergi.


Jisung kembali bersama chenle ke dalam kamarnya yang sudah di tunggu kedatangannya oleh pangeran Haechan.

"Ayo jelaskan jisung?!" nada suara haechan yang terdengar sangat menuntut.

"Chubby ku hybrid kak."

"Huh?"

Jisung berdecak kesal dengan kakaknya. Matanya ini sudah terlihat sangat berat ingin segera tidur.

"Chenle, kau berubah sana dan jelaskan sendiri pada dia. Aku sudah sangat mengantuk." Jisung melepas sepatu dan juga pakaian formal khas bangsawan dan menyisakan kemeja putih polos. Lalu menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

"Anak ini!"

Menoleh dimana ada rubah tengah duduk dekat dengan kaki besar jisung. "Anak kecil ini mengkhayal sepertinya. Mana ada hybrid." gumamnya. "Tapi Jeno juga ikut membahas? Ah, iya Jeno kan suka dengan hal-hal berbau mitologi." pikirnya lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping jisung dan tertidur.

Chenle menatap lekat haechan.

Sebaiknya kau tidak perlu tau.






Keesokannya benar renjun dan chenle pamit dengan mereka bertiga, Jeno, jaemin, jisung.

Jeno juga berjanji jika benar renjun hamil nantinya ia akan bertanggung jawab, yang tentunya harus berdebat dulu dengan chenle yang akhirnya setuju dan merestui.

Ku harap kau mengandung anakku nanti renjun.

Aku kalah cepat ternyata.

Aku tidak sabar menunggu hari dimana kita akan bertemu melepas rindu bukan hanya antara majikan dan peliharaannya. Tapi sebagai sahabat.









Tamat




















Ngehehe

Rabu, 31 Januari 2023

Noren; Secret Forest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang