d u a e n a m

1.8K 242 6
                                    

Kalian tau gak sih ini book mau menuju ending 💁

Happy Reading ✨


--•noren•--

Bulir peluh meluncur dari pelipis pemuda yang di tatap lamat-lamat oleh penguasa negeri.

Benar dugaan renjun jika ia tengah mengandung sekarang, saat sebelumnya ia tengah meringis menahan sakit, para peri pengobatan bangsawan memeriksa keadaan dirinya dan dinyatakan sedang hamil.

"Siapa ayahnya?" tanya winwin tanpa basa-basi.

Renjun meremat memilin bajunya sampai kusut. "Ra-ratu aku tidak bisa memberitahukanmu," cicitnya.

Winwin mengusap wajahnya frustasi. "kalian semua keluar biarkan aku berdua dengan anakku disini."

Para pelayan pamit undur diri dan meninggalkan ruangan yang berisi winwin dan renjun.

"Panggil aku ibu, renjun." winwin berucap lembut sembari mengusap pelan puncak kepala renjun. "Maafkan aku yang menghukum mu dalam keadaan membawa janin di perutmu."

"Ibu ratu tidak bersalah aku lah yang bersalah karena melanggar aturan istana bahkan sampai mengandung." jawab renjun.

"Dan siapa ayah dari anak mu renjun? jika kau tak memberitahu ku, aku tidak bisa menikahkan mu dengan dia."

Renjun mendongakkan wajahnya. "Apa kau marah nanti jika aku memberitahu mu? aku takut kau marah besar."

"Tidak, aku berjanji tidak akan marah. Karena semua akan menjadi jalan terbaik untukmu kedepannya. Jadi?"

"Dia, dia dari dunia manusia ibu." renjun mengigit bibirnya dan kembali menunduk tidak ingin melihat bagaimana respon winwin.

"Jadi benar dugaan ku jika kamu dan adikmu telah bertemu manusia dan menunjukkan identitas aslimu."

"Tolong maafkan aku ibu ratu. Jika ingin menambah hukuman ku jangan membawa chenle, dia sudah cukup sakit menjalani hukumannya." renjun beranjak dari duduknya dan bersujud di hadapan winwin.

"Rasanya aku mati rasa renjun. Manusia itu jahat. Lihatlah pangeran Lucas yang belum juga pulang karena aku menduga ia di bunuh para manusia."

"Mereka tidak semuanya jahat ibu. Aku sudah tinggal bersamanya selama satu bulan lebih. Dan dia tidak membongkar rahasia ku."

"Dan itu alasannya sampai kau bisa hamil?"

Renjun mengangguk tidak mengelak.

"Bisa saja manusia yang kamu percaya itu menipu mu renjun, ia ingin menemukan negeri kita." seketika pikiran buruk berdatangan di kepala winwin. "Kau harus menggugurkan bayimu sebelum besar renjun. Ia akan membawa petaka bagi kaum kita." paniknya, tangannya bergetar membayangkan apalagi terbayang sekelebat ingatan saat adiknya di bawa paksa oleh manusia dalam bentuk setengahnya.

"Ratu? ratu?" renjun mengguncang pundak winwin agar tersadar kembali dari rasa panik, cemas dan takut.

"Huh?" berhasil, winwin berhasil keluar dari pikiran-pikiran buruknya. Jantungnya berdegup kencang.

"Lucas...Lucas renjun." ucapnya lalu berdiri dari duduknya dan bergegas berlari keluar ruangan.

Sedangkan renjun menitikkan air matanya, rasanya memang tidak ada harapan renjun hidup bersama Jeno dan calon anaknya.

"Haruskah aku membunuhmu?" cicit renjun dengan tangan mengusap perutnya yang masih rata.

"Kak..." chenle datang dengan luka dimana-mana terlebih di punggungnya.

"Chenle!"

Tepat saat dihadapan chenle, tubuh adiknya tumbang yang untungnya tidak menghantam lantai karena di tahan renjun.

Renjun meringis saat melihat punggung adiknya terkoyak penuh darah. matanya berkaca-kaca melihat adik kesayangannya terluka parah karena hukuman dirinya di pindahkan ke adiknya.

Dengan pelan renjun merebahkan tubuh chenle di kasurnya dengan tengkurap untuk lebih memudahkannya mengobati luka-luka itu.

Chenle meringis dalam tidurnya saat renjun mengusap lukanya dengan air dingin setelah baju yang ia kenakan di lepas. pelan namun pasti akhirnya luka-luka ditubuh chenle sudah tertutupi dengan racikan tumbuhan obat.





TBC

Minggu, 05 Februari 2023

Noren; Secret Forest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang