Petunjuk Penting Dalam Kasus Itu

28 3 0
                                    

Tak terasa satu hari telah berlalu,seperti biasanya yeon akan keluar untuk belanja, lalu setelah itu ia akan pulang untuk memasak sarapan,ia sudah seperti ibu bagi ketiga saudarinya.

Saat ini kembar empat itu sedang memakan sarapan mereka dengan lahap, eun na masih sama seperti biasanya, dengan wajah datarnya ia memberikan separuh dari porsi sarapannya kepada eun hae.

Yeon dan Baek sudah sering memberitahu eun na untuk tidak melakukan itu,karna porsi sarapan mereka cukup untuk mengenyangkan perut sampai makan siang,jika eun na memberikan setengah porsi sarapannya kepada eun hae,bisa-bisa eun na sakit karna kekurangan makanan atau kekurangan gizi,apalagi seharian eun na terus bekerja di bengkel nya.

Eun hae juga sudah sering menolak,namun eun na malah menatap nya dengan datar plua kaku,membuat eun hae si bunga putri malu menjadi ciut dan bersembunyi di balik poninya.

"Kak baek..hari ini kakak kemana?"tanya yeon memecah suasana.

"Hm..kakak mau ke busan..mungkin kita tidak akan bertemu beberapa hari..kalian pasti akan merindukan kakak kaaann" baek mengejek adik-adiknya,baek adalah kakak yg santai.

"Beberapa hari?memang nya ngapain kakak ke busan?"lanjut yeon,sedangkan si pendiam dan si pemalu hanya diam mendengarkan sembari memakan sarapan mereka.

"Kakak mau jadi sukarelawan buat bantuin penyandang tunanetra menikmati wisata di sana..kakak dengar gaji nya lumayan.. nanti kalo kakak pulang,kakak bakal beliin kalian baju baru...gimana..kakak oke kan?" Baek menyenggol lengan eun na yg duduk di sampingnya untuk meminta pendapat eun na,namun eun na tak memberikan reaksi apapun.

Berbeda dengan rumah si kembar yg rame oleh keberadaan baek,di kantor polisi nampak seokhye dan nam gil yg sedang stres karna tak menemukan petunjuk apapun,saat ini dua detektif yg baru ditugaskan ke wilayah itu tengan melihat foto barang bukti di komputer mereka.

"Huwahhhh..aku selalu mengantuk ketika melihat layar komputer ini...hahhh.."nam gil beberapa kali menguap hari ini,
mungkin ia memang mengantuk.

Sedangkan seokhye sangat fokus melihat foto bukti,ia yakin ada jejak yg tersisa dari si pembunuh,jejak yg belum pernah ditemukan oleh detektif yg bertugas sebelumnya.

Dan ketika ia melihat sebuah foto,seokhye menatap foto itu seolah sedang berfikir keras,itu foto sisa dupa yg ada di dekat jendela.

"Dupa?gil...nam gil!"seokhye meneriaki nam gil yg tak mendengar panggilannya karna pria itu sudah tertidur di depan komputernya.

"Coba cari tahu agama korban..sekarang!!!"
hari ini seokhye terus berteriak.

"Iyaaaa iyaaaa..."nam gil pun bergegas mencari tahu.

"Kristen ortodoks..agamanya kristen.."
sambung nam gil.

Mendengar jawaban nam gil,seokhye nampak heran.

"Emangnya ada apa bu?"nam gil berjalan ke dekat seokhye.

"Terus dupa ini buat apa?"tanya seokhye tak mengalihkan pandangannya,ia menatap lekat foto sisa dupa tersebut.

"Hm..mungkin dia tengah mempelajari agama hindu?.....atau budha?...ah entahlah..memangnya ada apa dengan dupa itu bu?"nam gil pun ikut bingung.

"Jika bukan korban yg menaruhnya.. mungkin saja si pembunuh yg menaruhnya
...tidak bisa begini..ayo kita temui keluarga korban.."seokhye berdiri dan langsung berjalan keluar kantor polisi diikuti nam gil.

Tak lama kemudian mereka sampai di depan rumah keluarga korban,tapi saat keluar dari mobil,seokhye sekilas melihat seseorang yg mirip yeon berjalan masuk ke warung yg ada di dekat tkp,namun seokhye tak mempedulikannya dan langsung masuk ke rumah korban.

Quadruplets ( IU And Hong Min Gi) TAMAT!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang