W̶I̶N̶D̶ A̶N̶D̶ S̶T̶O̶R̶M̶

[33]

Seokjin melihat puing-puing yang tersisa dari bangunan terbengkalai tempat dia meninggalkan Kim Taehyung. Unit kontrol sedang mencari seseorang yang terluka tetapi tampaknya tidak ada yang menunjukkan bahwa seseorang telah berada di sana, jadi jelas bahwa si rambut merah telah melarikan diri.

Hari ini, Seokjin tidak bisa lebih buruk. Sekarang dia tidak memiliki Taehyung, Yoongi belum mati dan Jungkook masih bebas. Pada tingkat ini semua yang dia coba sembunyikan akan terungkap dan itu tidak baik. Dia akan mengambil politisi hebat dan tokoh penting di bawah kakinya, jadi Yoongi harus menghilang dan pasangan Jeon / Kim yang menyebalkan bersamanya.

Seokjin bukan polisi yang baik, dia telah melakukan hal yang sangat, sangat buruk. Menyingkirkan departemen kejahatan komputer adalah salah satu yang paling mulus. Sebenarnya dia harus mempertahankan pekerjaannya apapun yang terjadi, bukan hanya karena dia pantas mendapatkannya, tapi karena jika dia kehilangannya, Yoongi pasti akan menggantikannya dan mengungkap jaringan perdagangan pornografi anak dan prostitusi yang banyak di atas. Jajaran polisi dari kondisi tersebut tetap berterima kasih padanya.

Mendapatkan anak-anak yang dilecehkan dari keluarga berpenghasilan rendah, wanita yang menderita akibat pemukulan suami, dan beberapa gadis dengan kejahatan kecil itu mudah. Seokjin telah menghabiskan waktu bertahun-tahun menyediakan korban yang digunakan oleh para petinggi untuk hiburan mereka sendiri. Dia membuat dokumen palsu tentang anak-anak, remaja dan wanita itu dan dia "menghilangkan" mereka. Dia benar- benar menawarkannya kepada politisi pedofil, letnan keriting, dan pria lain dengan fetish aneh.

Masalahnya adalah ketika kasus Jeon dan Kim sampai ke kantor polisi, karena di antara semua orang hilang yang diduga dikaitkan dengan mereka, ada juga anak muda yang dijual Seokjin kepada orang-orang penting sebagai mainan seks. Yoongi mulai menyelidiki dan segera menemukan kejanggalan dalam beberapa dokumen, dokumen palsu yang digunakan Seokjin.

Dia tidak bisa membiarkan mereka mengetahuinya. Jika dia menghilangkan Jeon dan Kim maka mereka tidak akan berbicara dan semua penghilangan akan berlanjut.

Menjadi misteri, tidak akan ada penyelidikan dan dokumen akan kembali ke lemari arsip. Dan omong- omong, dia akan menghilangkan satu- satunya subjek yang bisa mengambil pekerjaannya.

Tapi semuanya menjadi kacau ketika Park Jimin muncul dan sekarang Taehyung telah melarikan diri, itu bahkan lebih buruk.

"Sialan pasangan pasif yang ikut campur..." gumamnya dan mengeluarkan ponselnya, sekarang dia membutuhkan bala bantuan yang menyedihkan untuk orang seperti dia tapi dia tidak bisa terus menyangkalnya, dia akan jatuh.

.........

"Apa yang dilakukan kita di sini?!-" adalah hal pertama yang dikatakan Jungkook ketika dia memarkir mobil yang baru saja dia curi di dekat reruntuhan gedung.

Yoongi mencondongkan tubuh ke depan untuk melihat van hitam yang mengelilingi perimeter. Tidak mungkin bisa lewat sana.

"Mereka FBI," koreksinya.

" Dia pasti dekat-" Seru Jimin sambil membuat granat buatan sendiri di kursi belakang mobil—Taehyung pasti sedang menunggu pria itu.

"Dimana?" Yoongi menoleh ke arah Jungkook, jika ada yang tahu si rambut merah gila itu pastinya adalah JungKook.

Lelaki berambut hitam itu memandang ke depan sambil menggigit bibir bawahnya keras- keras, sepertinya rasa sakit di lengannya kembali lagi. Situasinya tidak menguntungkan, Yoongi kehabisan pilihan tapi ternyata Jimin sudah mengendalikan semuanya.

"Pegang ini," titah bocah itu, meletakkan salah satu granat di tangannya. "Dengarkan baik-baik. Aku akan memasang bom yang ku rencanakan untuk meledakkan kantor polisi di sini di dalam mobil dengan pengatur waktu dalam lima belas menit. Kamu akan memakai ini-" dia mengeluarkan rompi yang dilapisi dengan bahan peledak seperti yang dia gunakan sebelumnya dan memberikannya kepada Yoongi.