10. LUKA DALAM AMARAH

54 5 2
                                    


Taehyung kembali mengingat apa yang diceritakan oleh ayah dan tim Lyodra. Darahnya seakan mendidih ketika tahu perlakuan buruk para staff AMA pada Lyodra. Mereka benar-benar gila.

~~~~flashback~~~~

"Terima kasih sudah membantu kami. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada anak saya jika kalian tidak mengantarkannya ke rumah sakit"

Ayah Lyodra menggenggam tangan Taehyung dengan erat. Guratan kekhawatiran terlihat jelas di wajah senjanya. Sejak di dalam mobil Ayah Lyodra memang terus mengucapkan terima kasih. Beliau juga terus memandang wajah sang anak. Pemandangan itu tentu membuat Taehyung terenyuh.

"Maaf tapi kenapa Lyodra sampai seperti ini? Apa jadwalnya terlalu padat?"

"Sehari sebelum keberangkatan dia tidak ada jadwal sama sekali. Dia istirahat dengan cukup tapi jadwal di sini yang membuatnya kelelahan.  Panitia meminta kami langsung ke venue untuk GR saat baru saja tiba di Cina. Kami pikir Lyodra bisa langsung GR tapi ternyata kami harus menunggu sampai tengah malam di tempat yang seperti Anda lihat tadi. Pengap, panas, dan sempit. Tempat itu tentu tidak bisa digunakan untuk istirahat. Sayangnya Lyodra tidak jadi GR dengan alasan sudah tidak ada waktu dan staff harus istirahat"

"Jangan lupakan air mineral dan makan basi itu"

"Maksudnya?"

"Saat GR, kami tidak menerima konsumsi sama sekali. Kita mecoba berpikir positif mungkin staff lupa. Tapi saat hari H, semua tetap sama. Setelah meminta langsung, kami diberi empat kotak makanan yang ternyata sudah basi. Kami baru tahu ketika makanan Lyodra sudah habis"

"Kami sudah berusaha meminta tolong untuk dibelikan makanan dan minuman dengan uang pribadi tapi mereka tidak mau bantu. Padahal kami terutama Lyodra sangat membutuhkan air minum. Akhirnya  kami terpaksa minum air kamar mandi kalau sudah benar-benar haus"

Keluhan tim Lyodra sontak membuat Taehyung kesal sekaligus sakit hati. Ia tahu hal semacam ini sudah sering terjadi pada para artis baru atau yang kurang terkenal tapi perlakuan dan perkataan staff AMA kali ini sangat keterlaluan. "Aku tidak peduli, dia mati pun bukan urusan kami". Setiap kali mengingat kalimat tersebut,  Taehyung seakan ingin meledak dan menghancurkan orang-orang di sana. Ini berkaitan dengan nyawa manusia. Bagaimana mungkin mereka bersikap seperti itu.

~~~~end~~~~

"Halo, saya pesan air mineral ukuran besar 20 kart. Tolong kirim ke China Phillharmonic Hall. Sekarang"

"Halo, saya pesan bento box 200 buah. Tolong kirim ke China Phillharmonic Hall. Sekarang"

"Apa yang kau lakukan Taehyung-ah?"

"Tenang saja hyung. Aku hanya ingin membagikan air dan makanan pada artis lainnya agar tidak pingsan seperti Lyodra"

Taehyung sengaja memesan minuman dan makanan untuk para pengisi acara. Dia tidak ingin ada kejadian seperti yang dialami Lyodra. Bukankah itu akan sangat mengagumkan? Membantu sekaligus memberi sindiran pada staff sialan yang sangat tidak kompeten.

Kedatangan Taehyung yang membawa puluhan kart air mineral dan ratusan box makanan di belakangnya menimbulkan banyak tanda tanya besar. Untuk apa air dan makanan sebanyak itu? Apa konsumsi yang disediakan kurang? Sayangnya Taehyung tidak menghiraukan tatapan penuh tanya itu. Dia terus berjalan dengan aura dinginnya.

-------------------

TAEHYUNG

"Taehyung-ah"

Aku tidak mengindahkan panggilan Seokjin hyung. Fokusku saat ini adalah air, makanan, dan staff sialan itu.

"Tolong bagikan ke seluruh ruangan pengisi acara yang ada di pintu selatan"

THE PATH OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang