32. LANGKAH PENYELESAIAN

41 4 0
                                    

TAEHYUNG POV

Aku harus mati. Ya dengan begitu Bang PD nim atau army tidak akan mengganggu Lyodra lagi. Lyodra bisa hidup dengan tenang dan bahagia. Kematianku adalah jalan terbaik untuk ketenangan semua orang.

"Halo Jimin-ah. Maaf sepertinya aku tidak bisa menepati janjiku. Semua masalah ini karenaku. BTS, army, staff, dan Lyodra, semua terluka karenaku. Bukankah sebagai seorang laki-laki, aku harus bertanggung jawab Jimin-ah?"

"Apa maksudmu Kim Taehyung?"

"Ada tiga surat di meja kamarku. Satu untuk member, satu untuk keluargaku, satu untuk Lyodra. Bisakah kau memberikan suratku pada mereka Jimin-ah, terima kasih karena telah menjadi sahabat sekaligus saudara untukku. Aku harap kita bisa bertemu di kehidupan selanjutnya"

"Kim Taehyung apa yang kau katakan hah? Jangan gila!!" Bentak Jimin

"Maaf Jimin-ah. Aku menyayangi kalian" ucap Taehyung sebelum telepon itu terputus

-------------------

Taehyung langsung mengambil beberapa butir obat tidur dan penenang yang selalu ada di laci kamarnya. Ada sekitar sepuluh butir obat yang sudah berada di telapak tangannya. Ketika obat itu akan masuk ke mulut Taehyung, Jimin segera menangkis tangan tersebut.

Obat-obatan itupun bercecer di lantai kamar Taehyung. Jimin bisa melihat sebanyak apa obat yang tercecer. Dia benar-benar tak habis pikir. Sahabat
-nya, Kim Taehyung ingin meminum obat sebanyak itu untuk mengakhiri hidupnya. Beruntung Jimin datang tepat waktu. Jika tidak mungkin dia menjadi orang pertama yang melihat sahabatnya tak bernyawa.

Jimin memang sudah berada di halaman rumah Taehyung saat menerima telepon dari sahabatnya itu. Tanpa basa basi, Jimin segera berlari ketika mendengar suara Taehyung yang sudah sarat keputus
-asaan. Firasatnya benar-benar buruk. Apalagi setelah mendengar ucapan Taehyung di telepon yang seolah ingin berpamitan. Ternyata benar, sahabat

-nya ini berusaha mengakiri hidup.

Tangan Jimin benar-benar bergetar. Andai terlambat beberapa detik, obat-obatan itu sudah masuk ke dalam mulut Taehyung. Obat-obatan yang bisa membuatnya kehilangan sosok Taehyung. Jimin yang mulai sadar dari keterkejutannya pun menarik kerah Taehyung. Dia memukul pipi Taehyung dengan sangat keras. Dia ingin kesadaran dan kewarasan sahabatnya itu kembali.

"Apa kau tidak punya akal Kim Taehyung? Kau pikir bunuh diri dan mati menyelesaikan semua masalah? Tidak Taehyung-ah. Semua akan menjadi semakin rumit dan sulit"

"Tapi ini semua salahku. Aku harus bertanggung jawab. BTS, army, staff, dan Lyodra terluka karenaku. Dengan aku pergi, masalah itu tidak akan ada lagi ke depannya. Semua akan lebih tenang dan bahagia"

"Bagaimana jika army semakin marah dan benci Lyodra? Kau harus sadar Taehyung-ah, apapun yang terjadi, army akan selalu melampiaskannya pada Lyodra. Jika kau merasa bersalah, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menebus semuanya. Kau bisa bersikap lebih tegas pada BANG-PD nim dan army. Kau bisa mengungkap semua kebenaran agar orang-orang tidak menghakimi Lyodra. Itu yang harus kau lakukan. Bukan menjadi pengecut seperti tadi"

Jimin benar-benar bisa menyadarkan Taehyung. Akhirnya lelaki itu menyadari jika bunuh diri bukanlah solusi untuk sebuah masalah. Jimin benar, dia bis bertanggung jawab dengan cara yang lebih baik. Langkah pertama, dia akan berbicara dari hati ke hati dengan member. Enam lelaki yang juga terkena imbas dari masalahnya.

THE PATH OF FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang