Di kediaman keluarga jongcheveevat terlihat sepasang ayah anak ini tengah makan malam dalam keadaan sunyi hanya dentingan sendok yang beradu terdengar.
" axx" panggil mew terlihat murung tidak seperti biasa nya bahkan axcel tak menjawab panggilan mew
Ketika axcel terbangun tadi dia sudah ada di kamar nya itu berarti dia sudah pulang dan otomatis buna nya tidak ikut dia pulang.
" kenapa hmm axx inggin sesuatu" tanya mew
" tidak ada dad pelna bilang jika makan tidak boleh bicara kan" jelas axcel
Mew diam tidak ingin melanjutkan pembicaraan nya memang inilah yang dia ajarkan.
" axx selesai" ucap axcel berusaha turun dari kursi yang dia duduki
Melihat axcel yang berusaha dengan cekatan mew membantu axcel turun dari kursi yang dia duduki.
" terimakasih dad" ucap axcel setrlah mew membantu nya turun
Belum sempat mew menjawab axcel lebih dulu pergi meninggalkan nya, setelah makan malam ini mew berencana ke ruang kerja nya ada beberapa yang harus dia kerjakan.
" di mana anakku" tanya mew entah pada siapa
" tuan muda ada di kamar nya tuan" jawab maid yang baru turun dari atas
Mew berjalam ke atas menuju ruang kerja nya namun ada hal yang menganggu fikiran nya dia masih kepikiran perkataan yang gulf katakan sebelum dia pulang tadi.
" bahkan saat aku di rumah pun aku masih bekerja, apa seburuk itu aku menjadi seorang ayah?! Aku bahkan tak punya waktu untuk mengajak anak ku bermain atau sekedar bercerita" ucap mew
Mew masih tertampar oleh kata kata gulf tadi dia mengurungkan niat nya untuk ke ruang kerja dia berbelok menuju kamar sang anak.
Sampai di depan kamar sang anak mew membuka pintu kamar nya secara perlahan.
Mew melihat jika sang anak sedang duduk di pinggir jendela dengan memandang keluar jendela.
" hai son" sapa mew dengan duduk di dekat sang anak
Axcel menoleh melihat daddy nya yang sudah duduk di dekat nya.
" ada apa dad" tanya axcel
" boleh dad menemani axcel malam ini mungkin tidur bersama.. mungkin" ucap mew
" apa yang dad mau" tanya axcel ini pertama kali nya mew mau menemani nya bahkan mau menemani nya tidur
" sejauh itulah jarak kita nak" ucap mew dalam hati
" tidak ada hanya ingin tidur berdua dengan anak dad ini" ucap mew
Mew tetaplah mew pria kaku yang sulit untuk mengekspresikan diri nya.
" tidak usah dad axx sudah besal" jawab mew
" sudah besar tapi tidak bisa ngomong R" ejek mew
" axx hanya belum terbiasa aja dad bukan tidak bisa" bela axcel
" boleh dad bertanya" ucap mew
" apa dad" jawab axcel
" apa axx ingin punya mommy seperti anak yang lain" tanya mew
" dad.. axx tidak memaksa dad untuk mencali mommy untuk axx, axx tidak mau dad salah pilih dan nanti nya akan belakhil menyakiti axx an dad" jelas axcel
Sedewasa itukah nak nya ke mana saja dia selama ini, pada hal mereka selalu bersama bahkan mew selalu membawa axcel ke kantor tapi mereka jarang mengobrol seintim ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNA GULF (END)
Teen Fictionfirst story... Gulf kanawut traipipattanapong seorang remaja yang baru lulus SMA harus bekerja karna kurang biaya untuk melanjutkan pendidikan nya. Mew suppasit jongcheveevat seorang duda beranak satu, seorang mafia berkedok ceo di sebuah perusahaa...