Setiap hari berjalan seperti salinan hari-hari sebelumnya. Rasa sedih, kemarahan, dan penyesalan masih terus menghantui. Tanganku kini dipenuhi luka bekas memukul tembok sebagai bentuk pelampiasan atas perasaan yang sulit diungkapkan. Efek dari emosi yang membara dalam diriku.
Dalam keheningan, suara notifikasi mengganggu. Gadgetku bergetar dan membawa pesan dari Ananda di grup chat.
"Apakah hari ini tetap berenang?" tanya Ananda.
"Ya," jawabku singkat.
Janji kami untuk berenang bersama teman-teman masih terjaga. Hari ini adalah hari itu.
Pagi-pagi, aku berangkat dari tempatku dan tiba di lokasi berenang sekitar pukul 10.30. Renang selalu menjadi tempat perlarianku saat masalah menghampiri. Di dalam air, aku bisa menyembunyikan tangis dan rasa sakit.
Di pinggir kolam, teman-teman sudah menunggu. Air mengundangku untuk merendam tubuh dan pikiranku. Di dalam kolam, aku bisa merasakan lepas dari beban, meskipun hanya sesaat.
"Wah, ternyata kamu datang juga," ujar Adib.
Aku tersenyum. "Tentu saja."
Kami bermain air dan berenang hingga hampir satu jam. Rasanya menyegarkan dan menghilangkan sedikit beban yang ada. Setelah itu, kami bersiap-siap untuk pulang.
Di perjalanan pulang, kami memutuskan untuk mampir makan bakso. Saat bersantap, suasana terasa lebih ringan. Namun, di balik semua itu, perasaanku masih terus mengganggu.
"Bakso enak nih kayaknya," ujar Ananda.
"Gass aja, aku traktir," kata Adib.
Kami beranjak dari tempat makan dan menuju ke suatu bukit. Pemandangan yang indah menanti di sana. Di atas bukit, kami bisa melihat kota dari ketinggian. Sambil menikmati makanan, aku mulai bercerita tentang malam itu. Tentang perpisahan dan kesalahan yang aku buat. Ananda dan Adib mendengarkan dengan penuh perhatian.
Dari atas bukit, kami menyaksikan matahari terbenam yang menghiasi langit dan kota. Pemandangan ini membawa kenangan tentang Alisya. Kami berdua memiliki cinta yang sama terhadap senja. Pernah kami menghabiskan waktu di taman atau tempat lain hanya untuk menikmati momen senja bersama.
Kembali ke kospada pukul 20.00, aku ditemani oleh keheningan malam yang tetap sama. Meski aku mencoba menjalani hari-hari, kesedihan itu masih mengendap, dan kenangan tentang Alisya tidak pernah pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
Teen Fiction"Pertaruhan" adalah kisah yang melibatkan Theo, sebuah kelanjutan dari kisah sebelumnya. Kisah ini menggambarkan perjalanan hidup Theo setelah berpisah dari Alisya, namun tidak lagi berkutat pada hubungan mereka. Pertaruhan dalam hidup Theo menjadi...