Hari-hari terus berlalu, namun perasaanku terus bergolak tak menentu. Ayu, perempuan yang telah mengisi sebagian besar pikiranku, sedang berada di persimpangan hati. Aku harus menerima kenyataan bahwa pilihan sulit antara aku dan Ucok masih menghantuinya.
Saat itu, aku berada di Malang dan Ayu berada di kota lain. LDR telah mengajarkan kami untuk saling memahami dan berbicara terbuka. Meskipun jarak memisahkan, aku merasa lebih dekat dengannya melalui panggilan telepon dan pesan teks.
Setiap kali kami berbicara, topik tentang pilihan yang harus diambil selalu mengemuka. Aku mencoba memberikan dukungan, mendengarkan dengan telinga dan hati terbuka. Ayu berbicara tentang perasaannya, kebingungannya, dan betapa sulitnya membuat keputusan.
"Maafkan aku, Theo. Aku tahu ini menyakitkan bagimu juga," ujarnya dengan suara lembut.
"Tidak apa-apa, Ayu. Aku ingin kamu bahagia, bahkan jika itu berarti aku tidak ada dalam pilihanmu," kataku dengan tulus.
Hari demi hari, aku merenung tentang hubungan kami. Aku ingat momen-momen indah yang kami bagikan, tawa dan canda yang pernah terjadi. Aku merasa takut kehilangan semuanya, tapi di sisi lain, aku ingin Ayu memiliki kebahagiaannya sendiri.
Suatu malam, setelah percakapan panjang, Ayu berbicara dengan suara lembut, "Theo, terima kasih telah bersabar mendengarkan dan mengerti aku."
"Ayu, aku ada di sini untukmu. Apapun yang kamu pilih, aku akan menghormatinya," ucapku dengan hati penuh perasaan.
"Aku akan membuat keputusan. Aku harap kamu bisa memberiku waktu," kata Ayu.
Hati kami seperti sedang diuji, dan aku merasa seperti berjalan di atas tali. Aku takut, cemas, tapi juga penuh harapan. Apapun keputusan yang diambil Ayu, aku tahu ini adalah pilihan yang akan membentuk masa depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
Teen Fiction"Pertaruhan" adalah kisah yang melibatkan Theo, sebuah kelanjutan dari kisah sebelumnya. Kisah ini menggambarkan perjalanan hidup Theo setelah berpisah dari Alisya, namun tidak lagi berkutat pada hubungan mereka. Pertaruhan dalam hidup Theo menjadi...