Episode 34 Melangkah Maju

11 0 0
                                    

Waktu telah berlalu sejak aku mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan dengan Ayu dan menjalani perubahan dalam hidupku. Namun, seiring perjalanan waktu, aku menyadari bahwa perubahan itu tidak serta-merta membuat rasa sakit hilang begitu saja. Meski aku lebih baik dalam menjalani aktivitas sehari-hari, namun luka itu masih ada.

Suatu hari, Ayu menghubungiku dan menyatakan ingin menjaga hubungan sebagai teman. Meski dalam hatiku terdapat suatu harapan yang masih tersisa, aku tahu bahwa menjaga hubungan itu tidak akan membantu proses penyembuhan. Aku merasa perlu untuk merawat diriku sendiri dan menjauh dari situasi yang bisa memicu perasaan sakit.

Tanpa ragu, aku memberitahu Ayu bahwa aku tidak bisa menjaga hubungan seperti itu. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku membutuhkan ruang dan waktu untuk sembuh sepenuhnya. Aku ingin menghindari situasi di mana aku harus menghadapi kenangan-kenangan lama yang bisa membingungkan pikiran dan perasaanku.

Keputusan itu menyakitkan, dan aku tahu itu juga menyakitkan baginya. Aku tahu bahwa aku juga harus menjalani proses melepaskan Ayu sepenuhnya. Meskipun ada bagian dalam hatiku yang ingin mempertahankan hubungan itu, aku sadar bahwa ini adalah langkah yang benar untuk kebaikanku sendiri.

Namun, sepulang kerja, rasa sakit itu masih terasa. Aku merenung dalam kegelapan apartemenku, berusaha mencari jalan untuk meredakan beban emosi yang terus menerus melanda. Aku tahu aku harus melakukan sesuatu untuk mengatasi perasaan ini.

Lalu, aku memutuskan untuk menulis. Aku mengambil pena dan kertas, dan membiarkan kata-kata mengalir. Aku menulis tentang perasaan-perasaan yang aku rasakan, tentang bagaimana rasa sakit itu mempengaruhi hidupku sehari-hari, tentang perjuanganku untuk merangkul masa depan dengan pikiran yang jernih.

Menulis adalah cara bagiku untuk melepaskan apa yang ada dalam pikiranku. Aku berbicara kepada diriku sendiri melalui tulisan, mencoba mencari solusi dan jalan keluar dari situasi ini. Aku merasa seperti aku berbicara pada teman yang paham dan mendengarkan setiap uneg-unegku.

Setelah aku menyelesaikan tulisan itu, aku merasa lega. Meski perasaan sakit itu belum benar-benar hilang, tapi aku merasa sedikit lebih ringan. Aku tahu bahwa proses penyembuhan tidak akan instan, tapi aku merasa bahwa aku sedang melakukan langkah yang benar untuk menuju pemulihan.

Aku meletakkan pena dan kertas itu, lalu melihat keluar dari jendela. Langit malam yang gelap mengingatkanku bahwa hidup terus berjalan, dan setiap malam memberikan kesempatan baru untuk merangkul perubahan dan perjalanan menuju kedamaian.

Meskipun masih ada rintangan yang harus aku hadapi, tapi aku merasa lebih siap. Aku tahu bahwa aku tidak sendirian dalam perjalanan ini. Aku punya teman-teman yang mendukungku, dan aku punya diriku sendiri yang semakin kuat setiap hari.

Dengan pikiran yang lebih tenang, aku memutuskan untuk tidur. Aku tahu esok adalah hari baru yang akan membawa potensi dan kesempatan baru. Aku siap melangkah maju, meskipun dengan langkah yang mungkin perlahan, tapi aku tahu aku akan sampai di tempat yang lebih baik.

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang