Setelah melewati dua bulan yang penuh tantangan dan ketidakpastian, akhirnya aku mendapatkan kabar yang sangat dinantikan. Panggilan kerja sebagai Web Developer datang dari salah satu perusahaan IT di Malang. Kabar ini membuat hatiku berdegup kencang, campuran antara gembira dan sedikit cemas.
Aku merasa bersyukur karena akhirnya ada peluang untuk memulai karirku dalam bidang yang aku minati. Aku juga merasa cemas karena ini adalah tanggung jawab baru yang harus aku hadapi. Aku ingin memberikan yang terbaik dan membuktikan bahwa aku memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Sejak mendapatkan kabar itu, aku mulai mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Aku mengulang kembali konsep-konsep yang pernah aku pelajari selama kuliah, memperdalam pemahaman tentang teknologi terbaru, dan mempraktikkannya dalam proyek-proyek kecil yang aku kerjakan sendiri.
Selain itu, aku juga melakukan riset tentang perusahaan tempat aku akan bekerja. Aku ingin tahu lebih dalam tentang budaya kerja mereka, proyek-proyek yang sedang mereka kerjakan, dan bagaimana aku dapat memberikan kontribusi yang berarti.
Selama persiapan ini, Ayu tetap menjadi pendukung terbesarku. Setiap kali aku merasa ragu atau cemas, dia selalu memberikan semangat dan dukungan. Melalui panggilan telepon atau pesan teks, Ayu memberiku dorongan yang sangat berarti. Aku bersyukur memiliki seseorang seperti Ayu dalam hidupku.
Namun, ada satu hal yang belum aku selesaikan: rencana pindah ke Malang. Meskipun aku sudah mendapatkan pekerjaan di sana, aku masih harus merencanakan bagaimana caranya aku akan pindah ke kota tersebut. Pindah bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti akomodasi, transportasi, dan pengaturan lainnya.
Setiap malam, aku merenung tentang langkah yang harus aku ambil. Aku memikirkan bagaimana caranya aku bisa membawa semua barangku, menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan memulai hidup mandiri di kota yang belum aku kenal dengan baik.
Namun, meskipun terkadang rasa cemas dan ketidakpastian datang menghampiri, aku selalu mengingat kata-kata Bapak di kereta: "Pertaruhkan saja apa yang kamu punya, buktikan bahwa kamu sungguh tulus."
Pada akhirnya, aku tahu bahwa semua tantangan ini adalah bagian dari perjalanan menuju pertumbuhan dan kedewasaan. Aku percaya bahwa dengan persiapan yang matang, dukungan dari orang-orang terdekat, dan semangat yang tak pernah padam, aku akan menghadapi langkah baru ini dengan kepala tegak dan hati penuh keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
Teen Fiction"Pertaruhan" adalah kisah yang melibatkan Theo, sebuah kelanjutan dari kisah sebelumnya. Kisah ini menggambarkan perjalanan hidup Theo setelah berpisah dari Alisya, namun tidak lagi berkutat pada hubungan mereka. Pertaruhan dalam hidup Theo menjadi...