Kamarku terasa gelap, mencerminkan kekacauan yang ada dalam hatiku. Aku baru saja menemui pandangan yang seharusnya tidak pernah kulihat. Mencoba tidur semalaman, pikiranku masih melayang pada pemandangan itu.
Ponselku berdering dengan sejumlah panggilan dan pesan dari Ayu. Aku melihat layar penuh dengan pesan dan omelan darinya. Khawatir tentangku, dia mencoba mengkomunikasikan perhatiannya. Aku menjawabnya dengan sekadar kata-kata, karena aku merasa tak punya cukup tenaga untuk menjelaskan segalanya.
Ayu, dia juga masih membawa masa lalunya bersamanya. Kebimbangan memenuhi hatiku tentang keputusanku menunggu jawabannya. Begitu banyak ketidakpastian yang membayangi, tapi aku masih punya keyakinan bahwa aku bisa menggapainya. Aku harus membuktikan bahwa cintaku padanya nyata, bahwa perasaanku sungguh tulus dan mendalam.
Saat ini, Ayu masih menjalin hubungan dengan seseorang bernama Ucok. Seorang mahasiswa semester 4 jurusan Tata Boga di Unesa. Dia setahun lebih muda dariku dan Ayu. Hubungan mereka berawal sejak SMA kelas 1. Sebuah kisah yang mengawali dari persahabatan, hingga tumbuh menjadi rasa yang mereka bagi. Namun, bagiku, ini bukan akhir dari perjalanan. Ucok mungkin telah menjadi bagian dari masa lalunya, tetapi tidak tentu pula dia akan menjadi masa depannya.
Ayu membutuhkan seseorang yang bisa memberinya arahan, yang bisa memahaminya sepenuhnya, seseorang yang dia bisa andalkan. Dan kenyataannya, semua itu tidak ada dalam diri Ucok. Apa yang dimilikinya hanya koneksi keluarga. Itu sebabnya ketika seseorang lain datang dalam kehidupan Ayu, Ucok memilih mundur. Bukan karena dia tidak peduli, tetapi karena masalah keluarga. Dan aku, aku berusaha untuk meruntuhkan penghalang itu.
Tengah hari, jam 12 siang, aku masih terlentang di kamar. Pertanyaan terus memenuhi benakku. Apakah aku telah memilih jalur yang benar? Haruskah aku melangkah mundur?
Apa yang akan aku pertaruhkan untuk memenangkan hatinya? Apakah aku siap mempertaruhkan segalanya, termasuk kehidupanku sendiri? Apakah aku akan merelakan hatiku untuk terluka dalam perjuangan ini?
Tatapanku mengarah pada langit-langit kamar, mencari jawaban yang tak kunjung datang. Dan dalam keheningan itu, aku sadari bahwa hidup adalah tentang membuat pilihan. Pilihan yang akan membentuk nasib dan mengukir perjalanan kita.
Hari berlalu, pertanyaan itu masih membayangi. Keputusan perlu diambil, dan aku harus mempertimbangkan apakah pertaruhan ini layak atau tidak. Ini bukan sekadar soal cinta, tapi tentang hidup itu sendiri. Aku berbaring, membiarkan pikiranku mengembara, menelusuri lorong-lorong pikiranku yang penuh dengan tanda tanya.
Aku harus memilih: apa yang akan aku pertaruhkan demi cintaku pada Ayu? Apa yang akan aku relakan demi memenangkan hatinya? Dan sejauh mana aku siap melangkah dalam pertaruhan ini, bahkan jika itu mengancam jiwaku sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
Teen Fiction"Pertaruhan" adalah kisah yang melibatkan Theo, sebuah kelanjutan dari kisah sebelumnya. Kisah ini menggambarkan perjalanan hidup Theo setelah berpisah dari Alisya, namun tidak lagi berkutat pada hubungan mereka. Pertaruhan dalam hidup Theo menjadi...