Episode 19 Perpisahan dan Kembali ke Jogja

7 0 0
                                    

Setelah merasakan momen yang begitu indah ini, saatnya aku kembali ke Jogja. Pagi-pagi sekali, aku bersiap-siap untuk pergi. Tas sudah terisi rapi, dan perasaan campur aduk terbawa sepanjang perjalanan menuju stasiun.

Aku diantar ke Stasiun Pasar Senen oleh paman. Kami berbicara tentang perjalanan ini dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Meskipun ada sedikit kepahitan karena harus berpisah, aku tetap bersyukur atas pengalaman yang baru saja kualami di Jakarta.

"Ingat, Theo, jika kamu butuh bantuan atau ada hal yang tidak bisa kamu atasi di Jogja, jangan ragu untuk menghubungi kami," kata pamanku penuh perhatian.

"Paman, terima kasih atas semuanya. Aku akan tetap berusaha di Jogja," jawabku dengan tekad.

Ketika kami tiba di stasiun, pamanku memberikan aku uang sebesar 500 ribu rupiah. Sebagai pegangan dan bantuan untukku di Jogja. Aku sangat menghargai bantuan ini, karena aku memang merasa pas-pasan dalam mengatur keuangan selama kuliah.

"Ini untukmu, Theo. Gunakan dengan bijak, ya," ucap pamanku sambil menyerahkan uang tersebut.

Aku merasa haru dan berterima kasih atas perhatian dan dukungan paman dan pamanku. Meskipun perpisahan kali ini terasa sedikit berat, aku yakin bahwa aku bisa menghadapi tantangan di Jogja.

"Terima kasih, Paman. Saya akan berusaha semaksimal mungkin," jawabku dengan tulus.

Kami berpelukan sebagai tanda perpisahan. Aku melangkah masuk ke stasiun dengan perasaan campur aduk. Terkadang aku merasa cemas dengan masa depan, tetapi juga penuh semangat untuk menghadapinya.

Kereta yang akan membawaku kembali ke Jogja sudah tiba di peron. Aku mengucapkan perpisahan kepada paman dan memasuki gerbong kereta. Aku menemukan tempat duduk yang nyaman dan merenung sejenak.

Kata-kata pamanku terus terngiang di telingaku. "Jika tidak mendapatkan pekerjaan, pulanglah ke rumah."

Aku tahu bahwa tantangan di depanku tidak akan mudah. Akan ada banyak hal yang harus aku hadapi dan atasi. Namun, aku merasa semakin yakin bahwa aku tidak sendirian. Aku memiliki dukungan dari keluarga dan teman-teman.

Perjalanan kereta membawa aku kembali ke Jogja. Dengan setiap kilometer yang dilalui, aku semakin siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Aku bertekad untuk berjuang dan berkembang di Jogja, mencari peluang dan menggapai impianku.

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang