Episode 15 Penjelajahan di Jakarta

6 0 0
                                    


Setelah perjalanan yang cukup panjang dari Jogja, akhirnya aku tiba di Jakarta dengan perasaan yang bersemangat. Kupandangi keramaian stasiun yang begitu kontras dengan kota kecil tempatku tinggal. Udara Jakarta terasa berbeda, bau asap kendaraan dan suara klakson mengiringi langkah-langkahku keluar stasiun.

Aku dijemput oleh sepupuku, Mif. Dia adalah salah satu teman terdekatku di keluarga besar, dan kali ini dia berperan sebagai pemandu untuk menjelajahi kota besar ini. Dengan senyum ramah, dia memberiku pelukan hangat.

"Hei, akhirnya kita bertemu di Jakarta!" sapaku.

"Iya, Theo! Selamat datang di ibu kota!" jawab Mif dengan semangat.

Kami tidak langsung pulang ke rumah. Mif ingin mengajakku berkeliling Jakarta terlebih dahulu. Kami memutuskan untuk mengeksplorasi beberapa tempat terkenal dan juga berburu hadiah untuk nikahan sepupu kami, Syahrul.

Dengan naik angkutan umum, kami pertama kali menuju Monas. Aku takjub melihat ikon kota ini. Monas terlihat begitu megah, dengan langit biru sebagai latar belakangnya. Kami berjalan-jalan di sekitar taman dan berfoto untuk mengabadikan momen itu.

"Pasti lelah ya setelah perjalanan panjang, Theo?" tanya Mif.

"Agak, tapi ini benar-benar pengalaman yang menyenangkan," jawabku.

Setelah Monas, kami melanjutkan perjalanan ke kawasan Kota Tua. Bangunan-bangunan bersejarah dan nuansa kolonial begitu kental di sini. Kami menjelajahi Museum Fatahillah, berjalan-jalan di sekitar kawasan tersebut, dan menikmati suasana yang begitu berbeda dari Jogja.

Selama perjalanan, aku menyempatkan waktu untuk menghubungi Ayu. Aku menceritakan tentang perjalanan dan petualangan di Jakarta. Ayu terdengar senang mendengar ceritaku dan memberi semangat.

"Jangan lupa belikan oleh-oleh untukku, ya!" kata Ayu dengan tawa.

Selain mencari oleh-oleh untuk Ayu, kami juga mencari hadiah untuk Syahrul. Karena waktu terbatas, kami harus memilih dengan cermat. Setelah berkeliling beberapa toko, akhirnya kami menemukan hadiah yang sesuai dengan selera Syahrul.

Saat kami beristirahat sejenak di sebuah kafe, aku mengeluarkan ponselku dan mengirim pesan kepada Ayu. Kami pun terlibat dalam percakapan hangat, mengobrol tentang apa yang sedang kami lakukan.

Selama perjalanan kembali ke rumah, aku menemukan waktu untuk kembali mengirim pesan kepada Ayu. Meskipun aku jauh dari Jogja, komunikasi kami tetap berjalan lancar. Ayu memberikan semangat dan memberitahuku bahwa dia merindukanku.

Tiba di rumah, aku merasa bahagia dan puas dengan hari ini. Melalui perjalanan singkat ini, aku tidak hanya menjelajahi Jakarta, tetapi juga memperkuat ikatan dengan Mif, mendapatkan hadiah untuk Syahrul, dan tetap terhubung dengan Ayu.

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang