Mikage Reo - Imperfect

7.6K 261 15
                                    

Request by KalaraOralie

⚠︎Warning⚠︎
𝐃𝐢 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐢𝐧𝐢 𝐠𝐚 𝐚𝐝𝐚
𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐬𝐮𝐤-𝐭𝐮𝐬𝐮𝐤𝐚𝐧/18+




𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞-!!

"(M/n)-kun ohayou!!"

"Ah!, Ohayou"

Berbagai pasang mata tertuju pada (M/n), bahkan sepasang manik milik tuan muda kesayangan kita semua.

Anak itu, ia murid yang terlihat sangat sempurna. Ia menawan, ramah, pintar, dan memiliki keluarga yang utuh dan bahagia.

Tapi semua itu hanyalah sandiwara belaka. Kesempurnaan yang ada dalam benak setiap orang yang berpapasan dengan nya hanyalah sebuah angan-angan.

Dari kecil (M/n) terus dituntut untuk menjadi anak yang patuh dan sempurna, demi menjaga nama baik dan reputasi keluarga nya.

Orang tuanya terus memberikan
(M/n) tekanan, yang membuat (M/n) mau tidak mau harus menuruti kedua orang tuanya.

Rumah bagaikan neraka bagi (M/n). Tidak ada kehangatan atau tempat untuk nya berbagi keluh kesah hatinya.

Semua perlakuan dan situasi itu membuat (M/n) menjadi anak yang memiliki banyak topeng.

Ia sudah terbiasa dengan bermain peran dan menjadi orang lain yang bukan dirinya. Tapi, ada saatnya ia sudah terlalu lelah untuk menjadi sempurna.

Seperti saat ini. Dirinya berada di ruang musik, sekarang adalah waktunya istirahat, namun ia memilih untuk menyendiri ketimbang ke kantin.

"Huh... hidup bangsat, kapan ini berakhir", begitu lah kira-kira apa yang (M/n) ucapkan.

Tatapannya mendingin, dirinya duduk di salah satu kursi dan menenggelamkan kepala nya di lipatan tangannya.

Sibuk dengan keluhannya, (M/n) tak menyadari fakta bahwa ada seseorang yang mendegar semua keluhannya dari awal.

Orang itu adalah Reo, dan ia sama sekali tidak berniat untuk menampakan dirinya, sampai salah satu kaki nya tak sengaja menyenggol kursi. Membuat kursi itu bergeser dan menimbulkan suara.

"Siapa disana?!"

(M/n) bangun dari duduknya. Kepalanya menengok kesana kemari.
(M/n) tak menemukan siapa pun, bulu kuduk nya berdiri membayangkan ada mahkluk halus di ruangan ini.

Kepala nya lantas menggeleng, mencoba menyingkirkan pikiran itu. Dirinya memberanikan diri untuk berkeliling.

Saat mendekat kearah belakang piano, (M/n) melihat Reo sedang berjongkok.

"Reo-san?"

Keringat bercucuran di wajah Reo saat mendengar nama nya dipanggil oleh (M/n).

"K-konnichiwa (M/n)-kun", Reo bangkit berdiri membersihkan celana nya yang terkena debu.

"Ternyata Reo-san ya, aku kira siapa"

Reo hanya tertawa canggung mendengar ungkapan (M/n). Reo berniat untuk keluar ruangan musik, tapi saat hendak keluar ada tangan yang lebih kecil dari miliknya menahannya untuk tak keluar.

"Kau sejak kapan ada disini? Dan berapa banyak yang kau dengar?", Tanya (M/n) berturut-turut, dengan raut wajah serius.

Reo berbalik dan menatap manik jernih milik (M/n).

"Dari tadi, aku sudah ada disini sebelum kau datang, dan aku dengar semuanya", jawab Reo jujur.

Mata (M/n) membulat mendengar jawaban jujur Reo, ia berpikir Reo akan membuat alasan konyol dan semacam nya.

Tapi di satu sisi ia panik, ada seseorang yang mendegar nya mengumpat. Sialan citra nya hancur dalam sekejap di mata Reo.

"Reo-san aku mohon untuk tidak memberi tahu siapa pun soal itu"

Alis Reo terangkat, tetapi ia tetap mengiyakan permintaan (M/n).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sejak saat itu entah kenapa (M/n) dan Reo menjadi semakin dekat. Keduanya sering menghabiskan waktu di ruang musik bersama saat istirahat.

Mereka berdua saling bertukar cerita, menceritakan kehidupan mereka masing-masing, kemudian berjanji satu sama lain untuk saling menjaga rahasia.

Bersama Reo, (M/n) tak perlu jadi orang lain, cukup jadi dirinya sendiri. Begitu pun sebaliknya.

(M/n) bersandar di bahu Reo, sementara ia melontarkan kejadian receh di kelas nya pagi ini.

Bibir Reo membentuk senyuman, kemudian tertawa terbahak-bahak setelah nya.

(M/n) terkikik geli melihat reaksi Reo. Hatinya terasa hangat dan nyaman saat di dekat Reo.

Setelah tawa Reo mereda, suasana menjadi hening untuk beberapa saat, sampai (M/n) berdiri di depan Reo.

"(M/n)?", Reo mendongakkan kepalanya untuk menatap (M/n) yang berdiri

Yang ditanya hanya mengambil napas dalam-dalam dengan pipi nya yang memerah kemudian tangannya memegang dagu Reo.

Cup

Satu kecupan mendarat di bibir Reo.

"Reo, saat bersama mu aku merasakan kenyamanan yang tak pernah kurasakan sebelumnya dan ak-

Tanpa menunggu (M/n) menyelesaikan ucapannya, Reo kembali menyatukan bibir nya dengan milik (M/n), ia sudah mengerti perasaan (M/n).

Lagi pula ia juga merasakan hal yang sama. Reo menarik (M/n) mendekat dan memangku (M/n).

"Enngghh", (M/n) mengerang kala kecupan itu mulai berubah menjadi ciuman, ciuman yang dipenuhi cinta.





~Ruri-chanJanuary 28th 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Ruri-chan
January 28th 2023

𝐅*𝐂𝐊 (𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 𝐱 𝐌!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang