14

111 9 1
                                    

Coming out













































Naura POV

"Bagaimana ini?... Bagaimana cara ku meminta maaf pada nya, aku bahkan tidak bisa berfikir untuk mencari cara berbaikan pada adiknya, lalu ini...?" Oliv merengek seperti anak kecil.

"Apa yg harus aku lakukan." Dia prustasi ringan tapi aku melihat nya seperti lucu, gadis ini menggemaskan.

"Hei, aku kenal kakak perempuan ku seperti apa, jadi tenangkan dirimu dulu dan aku akan beri tau bagaimana caranya kamu akan bertindak."

Dia menatap ku penuh harapan. "Katakan, ayo katakan, aku harus berbaikan dengannya secepat mungkin."

"Rilex baby. Aku akan bicara dengannya jadi kamu tidak perlu khawatir" Ucapku mencoba untuk menenangkan nya.

Aku melihat dia menarik nafas sedalam mungkin untuk meredakan degup jantung panik nya itu.

"Bagaimana kau bisa sebegitu menggemaskannya saat panik seperti ini."

Dia melihat ku dengan serius. "Berhenti mengejekku. Aku benar-benar takut jika kakak mu akan membunuhku. Aku bahkan mengejeknya juga saat kita di mobil... Aku benar-benar kacau!."

"Come here." Aku membawanya ke dalam pelukan. "Aku akan bicara dengannya, besok persiapkan dirimu untuk minta maaf secara langsung okay?."

Dengan sangat lucu dia mengangkat kepalanya untuk menatapku dari bawah. "Dia akan memaafkan ku kan?"

"Bagaimana bisa dia tidak memaafkan bayi lucu menggemaskan ini humm." Aku mencium dan menggesekkan hidungku pada hidungnya, lalu kami lanjut berpelukan.

Sementara kakak ku, aku yakin dia pasti begitu sangat kesal dan menyimpan dendam nya untuk pacarku. Dia mengigit bantal nya saat ini, aku tau itu.

Lalu aku melihat Oliv lagi. Dia mungkin akan tertidur jika kami masih mempertahankan posisi kami ini di atas sofa apartemen nya. Tempat pulang ternyaman yg pernah aku punya.






_______

"Aku tidak bisa memaafkan nya bahkan jika dia anak presiden sekalipun. kau tau sendiri bagaimana aku jika sudah kesal dengan seseorang bukan."

Aku mendengarkan Nathania mengoceh sepanjang perjalanan kaki kami. Membujuknya untuk berbaikan, tapi bukan dia kalo tidak jual mahal.

Berusaha meyakinkan ku bahwa dia tidak ingin berbaikan tapi tebak kemana tujuan nya saat ini...

"Tapi kakak disini untuk bertemu dengannya, aku tau kamu hanya gengsi." Aku terkekeh kecil dan ku dengar dia tidak menyukai nya, aku pun berhenti.

Dia berhenti dan berhadapan dengan ku. "Aku hanya ingin lihat seberapa effort dan kaya nya dia sampai bisa menyewa Restaurant mewah di kota ini untuk berbaikan, dia meminta ku datang pagi tapi aku melelet dan datang malam, aku mau tau untuk berapa jam dia menyewa Restaurant ini." Tuturnya sambil melihat sekeliling.

"Kumohon berhentilah menguji kami kak. Dia menyewa Restaurant ini untuk 24 jam. Apa sekarang kamu puas mendengar nya? Dia cukup kaya bahkan bisa membuatmu bungkam di Paris."

COME TRUE  {Reinkarnasi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang