~•~
Oliv POV
Sudah berbulan-bulan sejak aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Naura. Dengan adanya dia di hidupku sekarang, aku selalu merasa tubuhku ringan dan nyaman. Dia tempat teraman ku untuk mengadu dan tempatku selalu bercerita dimana sebelumnya aku tidak pernah melakukan itu pada sembarang orang. Tapi aku memilih nya di kehidupan ku ini.
Selama itu juga aku dan Naura jadi semakin dekat dan bisa dibilang kami sangat 'bucin', ck yeaa kalian tau kata itu sudah sangat sering terdengar dikalangan remaja saat ini. Kami akui itu, aku dan Naura sulit terpisah satu sama lain. Kami hanya ingin berdua selalu dalam keadaan apapun, aku tidak bisa jauh dari dia.
Di akhir pekan ini aku berniat mengajak nya ke sebuah tempat, aku harap dia menyukainya, seharusnya.
Karna hari ini hari dimana kami menginjak 2 bulan hubungan, itu waktu yg sangat cepat, aku merasa baru baru saja menciumnya di pantai beberapa hari yg lalu, ternyata itu sudah berbulan bulan lamanya.
"Kita akan kemana?" Dia bertanya.
"Ke suatu tempat dan kamu akan menyukai nya." Aku menjawab dengan tersenyum padanya.
Kami bergandengan tangan, berjalan kaki menelusuri jalan setapak menuju puncak gunung. Jalan ini sulit di lintasi mobil, jadi kami meninggalkan mobil kami di bawah, dan aku harus membuatnya berjalan kaki sejauh 2 kilometer.
"Kamu lelah? Mau aku gendong?" Aku bertanya padanya karna aku melihat peluh keringat di dahi nya.
Dia menoleh padaku. "Lihat dirimu sendiri sayang. Aku tau kamu juga lelah, aku masih kuat untuk berjalan." Dia menjawabnya dengan senyuman.
Aku mengiyakan itu, tapi aku tetap tidak tega padanya karna harus berjalan sejauh itu, aku yakin orang tuanya tidak pernah membuatnya melalukan hal ini.
Oleh karena itu, aku melepaskan pegangan tangan kami dan berjongkok didepannya.
"Naik ayo. Aku masih sangat kuat menggendongmu."
Dia tidak menjawab bahkan tidak bergerak, aku menolehkan wajahku melihat nya di belakang. "Hei, apa yg kamu tunggu, ayo naik."
Dia menggeleng. "Aku tidak ingin membuatmu kesusahan."
"Aku sama sekali tidak merasa kesusahan jadi ayo, kita harus cepat sampai di sana."
Untuk beberapa detik dia berfikir sangat keras, sementara aku menggerakkan telapak tanganku untuk menyuruhnya mendekat.
Dan ya, akhirnya dia setuju untuk naik kepunggungku. Perlahan aku berdiri dan aku menahan kakinya dengan kedua tanganku. Sementara dia memeluk ku dari belakang. Menaruh dagu nya di bahu ku, dengan kedua tangannya melingkar Sempurna di leherku.
"Kamu wangi." Dia memuji
"Aku tau."
"Kamu tidak keberatan?"
Dia bertanya, demi apapun ini bukan kali pertamaku menggendongnya.
"Apa aku terlihat keberatan? Aku sangat menikmati nya.. hehe"
"Maksudmu?!!" Dia memukul pundakku.
Setelah lima belas menit kemudian kami akhirnya sampai di sebuah Villa yg ada di tengah hutan. Villa ini milik ku pribadi, setelah Papah memberikannya padaku sehabis aku lulus sekolah dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME TRUE {Reinkarnasi}
Teen FictionCOME TRUE. (menjadi kenyataan) dari kisah dua orang gadis yg merupakan pasangan lesbian, melalui masalah dan segala bentuk cobaan untuk mereka mempertahankan hubungan tersebut... hingga tiba saat nya mereka berpisah untuk selama-lamanya... mengucap...