COME TRUE {Reinkarnasi}

7

~•~

Library

"Laporan ini bisa membuatku gila" Than menaruh kasar kertas itu di atas meja.

"Pak Jamal seharusnya tidak memberatkan siswa nya dengan laporan kimia yg selalu harus di revisi, dia kira selama seminggu penuh siswa hanya harus fokus pada pelajaran nya? Ah ayolah! Ada tugas dari mapel lain yg menunggu."

Oceh Ran dan Than tak henti-henti, sementara orang ketiga diantara mereka hanya diam menatap lampiran laporan miliknya. "Aku sudah sial karna aku bodoh dalam kimia.." dia menatap sangat dalam nilai 75 yg tertera di sana.

"... tapi kenapa aku juga harus sial karna punya dua teman yg sama-sama bodohnya" Oliv menggerutu.

Ran berdecih. "Kita semua selalu sial"

"Tidak untuk pacar, kita tau gadis gadis kita adalah reinkarnasi bidadari, mereka sangat wah" Than berseri-seri.

"Kamu membayangkan wajah Jess?" Oliv bertanya.

"Yaaa!! Dia sangat cantik"

"Aku akui yg dibilang Monyet hidup satu ini ada benarnya. Kamu tau, setidaknya kita punya support system yg benar-benar kita butuhkan, mereka memang reinkarnasi bidadari."

"Reinkarnasi... Kalian percaya itu benar ada?." Oliv tampak serius.

Ran dan Than nyaris tertawa. "Kau bercanda? Itu tidak mungkin ada, aku hanya memberi pujian kepada para gadis kita."

Perempuan bermarga Pattinson itu cuman bisa menarik nafasnya dalam-dalam lalu mencoba untuk tidak memikirkan pembahasan yg tidak penting dan kembali mulai merevisi ulang laporannya. Begitu juga dengan Ran dan Than.

Sementara di tempat lain...

"Hai." Suara laki-laki mengejutkan Naura.

"Ouh, hai?"

Laki-laki itu menunjukkan senyum nya, dia menggaruk kepalanya yg tak gatal. Menggambarkan bahwa dirinya gugup.

"Ak-aku ingin berkenalan dengam mu, kalo boleh". Ucap laki-laki itu.

Naura diam untuk sesaat, dia melihat situasi di koridor cukup sepi, dia baru saja akan menyusul Oliv ke perpustakaan tapi laki-laki ini menunda nya.

"Tentu."

"Aku Bobby". Ia mengulurkan tangannya.

"Nau--"

"Naura, aku tau namamu." Potong Bobby.

____

___

"Kamu gapapa?" Naura bertanya pada Oliv saat dia datang untuk duduk di sebelahnya.

"Ouh hai, aku- aku tidak papa." Jawab nya dengan tenang.

"Benarkah? Aku ngeliat kamu dari tadi cuman bengong aja."

"Aah, nothin happened."

"Okey"