Gadis itu bernama Anastasia Yujin Maharani Putri. Dia adalah seorang gadis yatim piatu. Ibunya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, sementara ayahnya sudah meninggal sejak Yujin masih didalam kandungan...
Di Pulau Bali, dia bekerja disebuah club malam. Tetapi hanya sebatas menjadi bartender, dia tidak menawarkan layanan lebih kepada pengunjung...
Dua preman yang mengejarnya tadi adalah orang suruhan club malam tempat Yujin bekerja. Dia memutuskan kontrak secara sepihak dan ingin memulai kehidupan baru di pulau Jawa..
Yujin berdiri didekati pagar kapal. Saat ini, kapal telah berangkat meninggalkan pulau Bali. Dalam waktu empat puluh menit, Yujin akan segera tiba di pulau Jawa...
Suasana diatas kapal sangat indah, laut yang begitu biru disinari indahnya matahari sore. Cahaya oranye itu sangatlah indah, Yujin tersenyum, tangannya digerakkan seolah olah ingin menggapai matahari yang berjarak ratusan kilometer dari bumi...
"Isabella!!!"
Yujin kaget melihat kedatangan Jaemin dari tangga naik. Dengan susah payah Jaemin menaiki anak tangga yang hampir berkarat, kedua tangannya sibuk menarik koper besar miliknya...
"Lo ngapain disini??!"
"Menurut-- lo"
Jaemin berdiri di samping Yujin dengan nafas yang tidak beraturan, dia berkacak pinggang dan siap untuk memarahi Yujin...
"Lo harus tanggung jawab, mobil gue ditabrak sama truk angkutan beras karena ngehalangin jalan masuk!!"
"Ko jadi gue yang disalahin?!"
Jaemin berusaha untuk tetap tenang. Untuk kedua kalinya dia kehilangan sesuatu hal hari ini. Mobilnya jatuh dilaut karena menghalangi sebuah truk untuk masuk kedalam kapal. Jaemin tidak bisa melakukan sesuatu karena kunci mobilnya masih ada ditangan Yujin...
"Nih gue balikin kunci mobil lo, tadi ngga sengaja kebawa" Yujin memberikan kunci mobil pada Jaemin...
"Gue ngga tau makna dari pertemuan kita ini adalah sebuah keberuntungan atau sebuah tragedi" lirih Jaemin, dia menutup mata dan merasakan angin laut menerpa kulit wajahnya...
"Tragedi? Maksud lo??"
"Sebentar, gue butuh waktu buat berpikir, hari ini mobil gue hancur dan gue ngga bisa makan malam sama orang tua gue" jelas Jaemin yang masih setia menutup mata...
"Seharusnya lo tetep di pelabuhan dan naik transportasi lain ke bandara, kenapa malah nyusul gue disini?"
"Butuh perjuangan buat ada di kapal ini, lo ngga tau gue sampe nekat lompat sambil bawa koper" jelas Jaemin, wajahnya yang begitu serius membuat Yujin terus menatapnya tanpa mengedipkan mata...
"Kenapa? Gue ganteng ya?" Jaemin tersenyum lebar. "Bener kan, semua perempuan pasti terpesona sama gue"
"Perempuan mana dulu" ejek Yujin yang tidak mau mengakui wajah tampan Jaemin..
Yujin menyadari bahwa orang yang didepannya ini sangatlah narsis. Dia mengalihkan pandangannya, melihat matahari yang mulai tenggelam...
"Belum pernah liat pesona gue sih"
"Engga minat!" Yujin menekan setiap kata katanya...
"Cih, mari kita nostalgia sama kejadian tadi. Kemarin malam lo bawa uang gue rimaratus ribu. Hari ini lo buat tiket gue hangus dan mobil gue hancur. Total hutang yang lo punya sekitar limaratus juta"
"Hah? Lima ratus juta uang dari mana, lo gila ya!! Kalo gini caranya bukan hutang lagi, tapi lo ngerampas gue!!" jelas Yujin..
Jaemin melipat tangan di depan dada, badannya sedikit diturunkan agar bisa melihat ekspresi kesal Yujin...
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] 8 Minute Before Landing | NJM
Fanfiction[Aircraff Series : Book 2] [ONGOING] Sequel Critical Eleven Takdir membawa mereka untuk bertemu kembali di dunia penerbangan. Jaemin bertemu dengan seorang gadis bernama Yujin yang menyimpan sebuah kenangan buruk di masa lalunya. Mereka berjump...