#24. Jiwa yang Bersedih

53 12 4
                                    

Cek ombak, siapa yang kangen sama 8 Minute Before Landing?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Genap sudah tiga hari lamanya para tim penyelamat berusaha untuk menemukan potongan potongan tubuh manusia tanpa henti. Siang dan malam mereka bergantian untuk membelah lautan dan menyelami gelapnya samudra yang tidak seorangpun tau kedalaman dasarnya...

Jiwa jiwa itu seakan meminta tubuh mereka untuk ditemukan. Mereka hanya ini pulang ke pelukan keluarganya, meskipun tubuhnya sudah hancur bersatu dengan lautan dan hanya tersisa potongan potongan tubuh tertentu..

Dasyatnya gelombang dan angin laut tidak menurunkan semangat para tim SAR untuk terus mencari para korban...

Genap pula tiga hari lamanya, Yujin belum bertemu dengan Jaemin. Gadis itu berusaha untuk menemui Jaemin. Yujin mencoba mencarinya di apartemen, bandara, hingga menelusuri Jalan Malioboro. Namun dia belum bisa menemukan sosok Jaemin..

Gadis itu duduk termenung di selasar bandara, memperhatikan tetesan air hujan yang semakin banyak jatuh diatas permukaan bumi...

Yujin menghela nafas, dia sudah hampir gila karena tidak bisa menemui Jaemin setelah kencan terakhir mereka di Malioboro..

"Gue harus cari lo kemana Jae?"

Yujin menyembunyikan wajahnya di balik lengan, air matanya jatuh bergitu saja. Untungnya suara hujan mampu menyamarkan tangisan Yujin...

Tak kunjung lama, terdengar langkah kaki seseorang berjalan menghampirinya. Gadis itu mendongak dan menemukan Haechan sedang berdiri di depannya..

"Yujin"

"Hari ini ada upacara melepas kematian Eyang Jaemin, gue yakin kita bisa nemuin Jaemin disana" ucapan Haechan yang lirih dan sendu itu membuat mata Yujin sedikit membulat. Ada secercah harapan untuk dapat menemui Jaemin dan mengetahui bagaimana kondisi laki laki itu sekarang..

Yujin berdiri dan menatap Haechan, kedua tangannya mengusap kasar wajah pucat itu sudah lama menahan dinginnya cuaca dan melewatkan sarapan paginya..

"Gue tau lo khawatir sama Jaemin, begitupun sama gue dan yang lainnya. Bang Jihoon juga hancur, semua keluarga Jaemin menderita karena kehilangan, mungkin Jaemin cuma butuh waktu untuk menerima itu semua"

"Jaemin, kondisi dia gimana ka?"

"Gue juga belum ketemu Jaemin semenjak kecelakaan pesawat itu"

Nafas berat Haechan terdengar begitu jelas di telinga Yujin. Gadis itu tidak sendirian, banyak dari sahabat dan teman teman nya yang mengkhawatirkan kondisi Jaemin sekarang..

Hujan mulai berubah menjadi rintik rintik tipis, mobil yang di kendarai oleh Haechan itu membelah jalanan aspal menuju pantai disebelah Utara, tempat terjadinya kecelakaan pesawat. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, dibelakang mobil Haechan, Renjun bersama dengan Giselle terlihat bersama dengan mobilnya. Renjun baru saja menyelesaikan tugas penerbangannya, kemudian memutuskan untuk menjemput Giselle di Bandara dan langsung menuju lokasi Upacara Pelepasan...

Renjun sama murungnya dengan Haechan, bahkan ketika berdinas Renjun harus ekstra fokus dalam menerbangkan pesawat, karena pikirannya terfokus pada Jaemin. Begitupun dengan Giselle yang melihat perubahan sikap Renjun menjadi lebih khawatir dan takut. Perasaan kehilangan ini sangat menyelimuti seluruh teman dan kerabat Jaemin....

Sedari tadi Yujin hanya melihat kaca jendela, deretan perumahan dan sawah hanya ditatapnya kosong, pikirannya penuh dengan Jaemin...

Yujin khawatir tentang segala sesuatu yang menyangkut dengan Jaemin...

[2] 8 Minute Before Landing | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang