#18. Kakak Adik

56 19 0
                                    

Tugas kenegaraan hampir usai-- kini para Pilot sudah berhasil memenuhi amanat untuk mengantarkan para petinggi kenegaraan menuju Pulau Dewata Bali. Pihak maskapai memberikan waktu dua hari untuk istirahat sebelum kembali ke Jakarta...

Jaemin memilih berpisah dari rombongan, laki laki itu berjalan dengan diikuti roda koper yang sedang dibawanya. Dipenghujung hari ini, Jaemin ingin sekali mengunjungi kenyang Donghae. Sudah lama dia tidak berbincang dengan eyang, karena jadwal yang dimiliki terlalu padat-- dan tidak ada jadwal penerbangan menuju Bali...

Dari arah sebaliknya, Jeno sedang berjalan dengan mata yang terfokus untuk membaca berita dari layar ponselnya. Laki laki itu tidak menyadari, bahwa langkah kaki membawanya untuk bertemu dengan mantan sahabatnya sewaktu di bangku akademi...

Keduanya pun berhenti, mata mereka bertemu dengan ekspresi dingin. Banyak pasang mata yang mengalihkan pandangannya kepada mereka. Benar-- dua orang itu sangat terkenal dikalangan crew maskapai dan para penumpang...

"Ada banyak jalan disini kenapa lo harus lewat sini sih Jen!"

Jaemin langsung memasang muka masam dan menegur Jeno dengan ketus..

"Gue juga ngga mau ketemu lo disini"

"Cihh"

"Lo ada hubungan apa sama Yujin?" tanya Jeno tiba tiba...

"Ngga biasanya lo penasaran sama gue. Gue ngga butuh perhatian dari lo Jen"

"Percaya diri banget, ngga ada waktu buat perhatian sama lo Jae!"

Jaemin menjadi teringat akan satu hal. Sesuatu itu yang sudah memenuhi pikirannya sejak kejadian dimana Jaemin melihat Arjeano yang berbuat kasar kepada Yujin...

Apakah ada sesuatu diantara mereka berdua? Informasi yang Jaemin dapat dari Lukas hanya sebatas bahwa Yujin adalah putri tunggal dari Kapten Jisaa Maharani-- dan tidak memiliki seorang ayah...

"Jen, jawab gue"

"Jawab dulu pertanyaan gue tadi Jae!"

"Apa adik yang selama ini lo cari itu Yujin?"

Arjeano berdecih pelan...

"Adik? Najis gue punya adik kaya dia!!"

"Jawab Jen!!!"

Jaemin berteriak keras didepan Jeno, sampai sampai urat dilehernya terlihat begitu jelas. Jeno pun hanya menatapnya dengan tatapan dingin...

"Iyaa, dia adik gue, anak dari bokap gue"

"Jadi perselingkuhan antara Kapten Jisaa Maharani sama bokap lo itu, melahirkan seorang Anastasia Yujin Maharani?"

Jeno pun ikut terkejut-- Sejak kapan Jaemin mengetahui bahwa ibu Yujin adalah Kapten peremuan ternama...

"Sejauh mana informasi lo?"

"Kenapa lo memperlakukan dia kaya sampah Jen? Kalo pada kenyataannya lo sebenernya sayang sama dia--"

"Cukup Jae!!! Dia udah ngerusak keluarga gue!! Jisaa udah ngebuat orang tua gue cerai!!"

"Tapi lo ngga bisa nyalahin Yujin!! Bukan pilihan dia untuk lahir dari hasil perselingkuhan!!"

"Jen, lo pikir kehidupan dia sekarang baik baik aja?"

Dengan gerakan cepat, Jeno menarik kerah baju Jaemin hingga posisinya lebih tinggi darinya. Jaemin masih terlihat santai, tidak melakukan perlawanan sama sekali..

"Lo pikir kehidupan gue setelah ditinggal nyokap gue juga baik baik aja??!!"

"Terserah lo, yang pasti, mulai saat ini, gue bakal ngelindungin Yujin. Jangan pernah ganggu dia lagi, kalo lo ngga mau berhadapan sama gue!!"

[2] 8 Minute Before Landing | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang