#23. Separuh Jiwa yang Hilang

50 14 0
                                    

Jika menelisik lebih dalam, orang yang sangat memendam kebencian mungkin adalah orang yang paling mengerti dan menyayangi kita

.
.
.
.

Dibalik gelapnya malam, para unit tim SAR tidak berhenti untuk mencari puing puing pesawat dan tubuh para korban. Sudah dipastikan bahwa pesawat mengalami ledakan sebelum akhirnya tenggelam di dasar lautan...

Banyak saksi yang mengatakan bahwa sebelum pesawat mengalami ledakan, pesawat terlebih dulu mengeluarkan percikan api di bagian ekor. Kemudian mengalami penurunan ketinggian dan berakhir meledak sebelum mengenai permukaan air laut...

Dengan langkah gontai, Jihoon mendekati bibir pantai yang dengan lokasi tenggelamnya pesawat. Tidak disangka eyang akan pergi secepat ini meninggalkan dirinya. Bahkan Jihoon masih memiliki janji yang belum terpenuhi kepada eyang, yaitu menerbangkan pesawat bersama dengan Jaemin, namun sepertinya janji itu tidak akan pernah bisa dia tepati..

Hancur hati Jihoon ketika melihat kapal boat berlalu lalang, mencari potongan potongan tubuh para korban yang sudah hancur akibat ledakan. Jihoon tidak mampu membayangkan bagaimana kondisi eyang saat ini, dia hanya ingin memeluk tubuh tua itu dengan erat..

"Eyaang--"

Terlalu sesak dan sulit untuk memanggil nama itu. Jihoon terjatuh diatas permukaan pasir pantai yang basah akibat terkena air laut. Air mata itu sudah tidak bisa ditahan lagi. Air matanya sudah bergabung dalam genangan air asin didepannya. Dia menangis sejadi jadinya ditengah gelapnya malam. Menangis tanpa ampun, memohon agar Tuhan mampu memberikan keajaiban untuk eyang agar kembali kedalam pelukannya...

Kejadian itu tidak luput dari pandangan Karina, dialah orang yang memberitahu Jihoon bahwa pesawat yang dinaiki oleh mantan petinggi maskapai itu telah mengalami kecelakaan...

Tubuh Karina lemas begitu melihat orang berlalu lalang, menyiapkan kapal boat dan juga perlengkapan untuk mencari para korban. Begitu melihat Jihoon yang menangis, gadis itu membekap mulutnya-- berharap air matanya tidak terjatuh, tapi sayangnya hatinya terlalu sendu mendengar suara tangisan Jihoon..

Disisi lain, Jeno yang juga mendengar berita tentang kematian Pak Donghae langsung mencari keberadaan mantan sahabatnya. Jeno tau betul saat ini Jaemin pasti sangat terpukul dengan berita kecelakaan yang menimpa eyangnya. Rasa benci dan tidak sukanya terhadap Jaemin ditepis dengan rasa sayang dan kepeduliannya yang selama ini dipendam didalam hati yang paling dalam..

Selama ini Jeno yang kita kenal adalah Jeno yang cuek, keras kepala dan pendendam. Namun dibalik semua itu Jeno dengan sadar diri sangat menyayangi Jaemin yang sudah seperti saudara kembarnya sendiri...

Jeno mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju tempat yang biasanya disinggahi oleh Jaemin untuk menenangkan isi hati dan mendinginkan kepalanya. Dugaan Jeno benar, tidak lama sebuah mobil pajero hitam dengan plat nomor yang Jeno kenal melintas begitu saja. Kemudian, Jeno pun menyusul mobil itu menuju ke pesisir selatan..

Setiba di tempat itu, Jeno melihat mobil Jaemin terpakir tidak jauh dari lokasinya. Dengan langkah hati - hati Jeno mendekati sebuah mercusuar tua yang masih berdiri dengan kokoh. Gelapnya malam dan semilirnya angin pantai tidak mematahkan perasaan Jeno untuk menemui Jaemin...

Pintu menuju mercusuar terbuka dengan lebar, Jeno menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai bagian paling tinggi dari bangunan itu. Terlihat bayangan gelap yang sedang bersandar pada dinding mercusuar, terdengar pula nafas berat nan panjang keluar begitu saja..

Jeno memberanikan diri untuk menatap wajah Jaemin, begitu sulit untuk diartikan. Perasaan sedihnya sudah tidak bisa dideskripsikan lagi. Jaemin begitu hancur mendengar berita kecelakaan pesawat yang membawa eyang pergi untuk selama lamanya. Separuh jiwanya sudah hilang..

[2] 8 Minute Before Landing | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang