#02. Tahta Maskapai Penerbangan

131 44 0
                                    

Saat ini Jaemin sudah berada di apartemen milik Haechan yang berada di kota Denpasar...

"Harusnya lo pergi kerumah kakek lo aja"

"Gue males banget denger ocehan kakek yang minta gue buat cepet cepet nikah"

Mereka berdua sedang berada di dapur. Haechan menuangkan segelas susu dan memberikannya pada Jaemin...

"Anak bunda banget pagi pagi harus minum susu"

Jaemin langsung meminum susu pemberian Haechan dengan sekali teguk...

"Sehat berarti, ngga kaya lo yang pagi pagi udah minum soda"

Haechan menatap puluhan kaleng soda yang tersusun rapi di rak kulkas miliknya. Tangannya mengambil satu dari antara soda itu lalu membukanya...

"Perut gue udah kebal sama minuman soda" jawab Haechan lalu meneguk soda rasa stroberi kesukaannya...

"Chan, lo ada penerbangan ke Jogja kan hari ini?"

"Iya kenapa?"

"Gue mau ikut sekalian"

"Dasar penumpang gelap" cibir Haechan dan langsung dihadiahi tambokan di bagian pantatnya...

"Sembarangan! gue udah beli tiket"

Haechan hanya tertawa ringan dan berlalu meninggalkan Jaemin menuju ke kamarnya..

"Selagi co - pilot nya gue, lo masih aman ko"

Di dalam kamar Haechan sedang menyiapkan seragam kebanggaannya yang dia peroleh dengan susah payah. Seragam berwarna putih dengan lambang pin Kasuari Airlines dan garis bar tiga di bagian pundak...

Dipandangnya seragam itu dengan bangga dengan senyum yang terus terukir di bibirnya...

Seketika Haechan baru teringat sesuatu hal. Dia kembali menemui Jaemin yang sudah berganti tempat. Haechan menemukan Jaemin pingsan diatas sofa depan ruang tv...

"Anaknya bunda Rose begini amat tingkahnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anaknya bunda Rose begini amat tingkahnya"

"Eh Jae bangun!!"

Haechan menepuk nepuk tangan Jaemin. Dirasa tidak ada perubahan, Haechan menambah tenaganya hingga menjadi sebuah pukulan keras..

"Apasih chan!!!"

Jaemin dengan mata sayunya menyingkirkan tangan Haechan dan mengulet layaknya seekor ulat untuk berganti posisi...

"Jangan ganggu gue!"

"Pulang jam berapa lo tadi malem? Perasaan lo di Bali jam tiga sore, kenapa ke apart gue maleman??"

"Nyari cewe" lirih Jaemin dengan posisi kepala yang menghadap kearah sofa..

"Lo kenapa ngga minta tolong ke gue Jae, gue kan bandar cewe" seru Haechan, hingga membuat Jaemin terbangun dengan posisi duduk...

[2] 8 Minute Before Landing | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang