#27. Sebuah Manuver Hebat

36 12 0
                                    

Hujan lebat juga mengguyur wilayah Jawa tak terkecuali Yogyakarta. Giselle dan Renjun sedang bersama menikmati secangkir kopi di Cafe yang berada di Jalan Malioboro. Tepat jam 7 malam Renjun menjemput Giselle, hujan pun ikut serta turun, sehingga Renjun pun hanya bisa mengajak Giselle pergi ke sekitaran Kota saja...

Renjun tidak berhenti menatap jalanan kosong yang sedang diterjang hujan dan angin. Jantung Kota serasa mati, padahal hari ini adalah malam minggu..

Giselle yang sedang menyesal coklat hangat tiba tiba teringat sesuatu..

"Jun, boleh nggak aku tanya sesuatu?"

"Hmm, tanya apa?" jawab Renjun, kemudian mengalihkan pandangnya kepada Giselle...

"Kenapa Jaemin sama Jeno bisa sampai musuhan? Bukannya dulu mereka teman baik?"

"Kenapa lo tanya soal mereka?"

"Nggak boleh?"

Renjun menghela nafasnya pelan. "Sebenernya gue nggak boleh cerita sama siapa siapa Sel"

"Tapi karena lo adalah salah satu orang yang gue percaya, gue akan cerita sama lo"

"Jun, aku nggak akan maksa kamu untuk cerita, kalau memang ngga bisa untuk diceritain nggak papa ko"

Renjun tersenyum tipis "Nggak papa sel, tapi lo janji, jangan ada yang tahu soal ini, karena Jaemin minta gue buat jaga supaya nggak menyebar luas"

"Iya aku janji"

Bersamaan dengan hujan yang mulai mereda, Renjun pun mulai menceritakan sebab bagaimana dua sahabat itu bisa bermusuhan sampai sekarang...

"Jaemin sama Jeno itu adalah teman gue dan Haechan selama di Akademi penerbangan. Kita selalu melakukan hal sama sama dan nggak pernah sekalipun kita pisah, termasuk dalam hal bolos mata pelajaran"

"Setahu gue, Jaemin dapat beasiswa buat studi Pilot di Amerika, dan Jaemin menolak, ya akhirnya diam diam Jeno ambil beasiswa itu. Kesalahpahaman pun terjadi, dan sejak saat itu mereka mulai bermusuhan"

"Menurut kamu, ada faktor lain nggak selain beasiswa itu?"

"Mungkin ada, dan cuma Jaemin dan Jeno yang tau soal itu. Karena tiap kali gue tanya Jaemin, dia selalu menolak buat jawab"

"Wah ada kecelakaan pesawat lagi"

Sebuah televisi menyiarkan berita tentang pesawat hilang kontak di wilayah Pulau Sumatera, pesawat dengan nomor penebangan ML-501 itu hilang kontak secara tiba tiba setelah satu jam lepas landas...

Renjun langsung berdiri dari kursinya, nama Jaemin tertera pada layar televisi sebagai Co-Pilot dalam penerbangan tersebut...

Giselle melihat betapa khawatirnya Renjun sekarang. "Sel, ayo kita ke bandara" Giselle pun mengangguk dan mengikuti Renjun keluar dari Cafe...

🌺🌺🌺

Ketinggian pesawat sudah hampir mencapai sepuluh ribu kaki. Mereka  masih terbang diatas lautan. Jaemin mencoba untuk menghidupkan kembali mesin cadangan supaya pesawat mampu bertahan untuk sampai di Bandara terdekat...

"Jen, putar pesawat kearah Timur"

Jeno mengangguk, dan mencoba membelokan pesawat Airbus itu...

Dengan segera mesin cadangan pun berhasil dinyalakan. Namun semua alat navigasi dan monitor mereka tetap tidak menyala. Pesawat sudah mampu untuk mendorong dirinya menembus hujan angin...

Getaran terus terjadi, pesawat menembus awan putih dan berbelok menuju ke arah timur, tempat mereka untuk mencari tempat pendaratan darurat...

Pesawat kembali rendah, bahkan sekarang pesawat hanya diatas sepuluh ribu kaki..

[2] 8 Minute Before Landing | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang