7

2.6K 118 2
                                    


Disinilah mereka berdua, tepatnya dikamar arsya. Setelah kejadian tadi, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar  arsya agar tidak canggung.

"Woi ar, diem mulu perasaan, ada apa?". Tanya dirga yang dari tadi melihat sang sahabat hanya diam setelah keajadian marahnya vino

"Ngk papa kok dir, cuman heran aja tadi kenapa kak vino tiba-tiba marah kayak gitu". Heran arsya seraya memikirkan kejadian tadi

" Entahlah ar, gue juga ngk tau, dari dulu kan kakak lo emang gk jelas". Ceplos dirga

"Hehh, enak aja omongan lo, kak Vino ngk kayak gitu ya". Elak arsya

" Iyakah?,,,sekali lagi gue tanya, emang ada ya seorang kakak yang tiba-tiba ngebenci adiknya sendiri tanpa alasan yang ngak jelas?". Ucap dirga datar yang membuat arsya tak berkutik seketika

"Bukannya gue mau ikut campur masalah lo, tapi perbuatan kakak lo itu emang keterlaluan sumpah". Jelas dirga

Dirga sendiri memang sudah tau permasalahan antara kedua kakak adik ini dari lama. Bahkan arsya sendiri yang menceritakan bahwa dirinya dengan sang kakak tidak akur.

Dirga pernah bertanya kepada arsya apa alasan kakaknya tiba-tiba membencinya, namun arsya saat itu hanya menggeleng kan kepalanya seraya berkata

"Gue ngk tau dir kenapa kak Vino tiba-tiba ngebenci gue, padahal kita dulu dekat  banget dan saling sayang satu sama lain". Jawab arsya sambil menundukkan kepalanya, matanya yang indah kini mulai mengeluarkan lelehan-lelehan kristal yang siap meluncur kapan saja

" Gue kangen kak Vino yang dulu dir hiks hiks,,,gue kangen pelukan dia, gue kangen hiks kata-kata lembutnya, gue kangen, hiks hiks". Isak arsya dengan pilu.

Masih terbayang di benaknya perlakuann lembut kakaknya dulu, namun kini lenyap begitu saja, kakaknya yang begitu ia sayangi kini berubah menjadi sosok yang dingin dan bahkan tak dikenalnya sama sekali

Melihat sang sahabat yang pada saat itu menangis sesenggukan, dirga lantas mengelus punggung sahabatnya tersebut dan memberi kata-kata penenang agar sang sahabat tenang










Back to story :

Arsya kini masih terdiam setelah mendengarkan perkataan yang dilontarkan oleh dirga.

Marah?
Tidak, arsya tidak akan memarahi sahabatnya tersebut, karna apa yang dikatakan sahabatnya itu memng sebuah kebenaran.

"Apa kak Vino ngk suka ya kalau gue jadi adiknya ". Tanya arsya tiba-tiba dengan nada sendu

Mendengar ucapan arsya, dirga lantas diam dan memandang arsya sedih. Dirga tau sahabatnya ini sangat rapuh dan perlu seseorang untuk menjadi sandaran baginya. Dirinya lantas mendekati sang sahabat kemudian merentangkan kedua tangannya untuk memeluk sahabatnya tersebut

" Kalaupun kakak lo ngk sayang sama lo, masih ada gue yang sayang sama lo ar, gue bakal lindungi lo dan menyanyangi lo selalu, jadi lo ngk usah khawatir". Ucap dirga dengan tulus

Mendengar perkataan dirga, arsya lantas memeluk kembali dirga dengan erat. Kepalanya ia letakkan didada Bidang sahabatnya tersebut  dengan nyaman

"Makasih ya dir, lo selalu ada buat gue". Ucap arsya lirih

" Sama-sama ". Ucap dirga sambil mengecup rambut arsya dengan sayang dan mengelus punggung sempit itu dengan lembut




























Kedua insan tersebut terlalu asik dengan dunianya tanpa tau terdapat seseorang yang mendengar semua pembicaraan nya lewat pintu yang tidak tertutup sempurna sambil mengepalkan kedua tangannya



"Brengsek! "

































Jangan lupa vote and comment ya😇

Hubungan Terlarang (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang