Sudah ber jam-jam mereka menunggu. Namun pintu operasi itu tampaknya masih belum ingin terbuka. Marven , reval serta juna sudah kembali dari beberapa jam yang lalu, diikuti oleh vino
Cklek!!!
Pintu terbuka di ikuti munculnya seorang dokterDirga lantas segera bangun dari duduknya kemudian langsung menghampiri dokter itu yang terlihat sekali gurat kelelahan diwajahnya
"Gimana dok, keadaanya,,, arsya ngk papa kan, baik-baik aja kan, jawab bangsat!!". Ucap vino membabi buta membuat dokter itu menatapnya heran
Ada apa dengan anak ini. Batin dokter itu heran
Sadar kelakuan temannya yang tidak sopan, marven lantas menarik dirga untuk menjauh dari dokter itu
" Lepas anjing,, gue mau tau keadaan arsya".
"Iyaa gue tau, tapi coba lo kontrol dulu emosi lo tolol, lo bego apa gimana sih hah". Marah marven
Dirga berangsur-angsur mengontrol dirinya, mencoba untuk tenang , meskipun sedikit sulit
Melihat keadaan yang sudah terlihat tenang , si dokter lantas memulai pembicaraanya
" Keluarga dari pasien? ". Tanya dokter itu
"Kami temannya dok, gimana keadaan teman kami dok". Tanya nauval hati-hati
Dokter itu mengangguk kemudian menghela napasnya
" Pasien tadi sempat kritis dan kehilangan banyak darah karna luka dari kecelakaan yang dialaminya sangat parah apalagi area kepalanya, untung saja pasien cepat dibawa kerumah sakit ,sehingga kami bisa segera menanganinya, kalau tidak mungkin pasien sudah tidak bisa diselamatkan lagi,,dan untuk pasien sendiri memerlukan beberapa minggu untuk sadar". Jelas dokter itu dengan panjang lebar
"Apa kami boleh melihat pasien dok". Tanya nauval lagi
" Boleh,, setelah pasien dipindahkan diruang rawat yang telah disediakan, kalau begitu saya pergi dulu". Ucap dokter itu kemudian pergi
Disinilah mereka, disebuah ruangan yang kini terbaring sosok lemah yang masih memejamkan matanya. Tubuh itu penuh dengan luka . Tubuh yang dulunya sangat indah kini terdapat banyaknya goresan luka. Sungguh pemandangan yang akan menyayat hati dan mata
"Ar,, ini gue dirga, pasti sakit ya,,.". Tak terasa air mata dirga meluncur dari matanya. Orang yang dicintainya kini sedang tidak baik-baik saja, orang yang dicintainya kini terluka dan sedang berjuang menghadapi rasa sakit yang diterimanya
"Lo harus kuatt,, gue tau lo pasti bisa. Arsya yang gue kenal tuh orangnya kuat ngak lemah dan pantang menyerah. Jadi cepat sembuh okey". Ucap dirga sambil bergetar
" Gue sayang lo ar"
Semua orang yang disana hanya bisa melihat itu dengan sendu, terdiam ,sambil mendengarkan dirga, Sosok yang terlihat kuat dan gagah kini terlihat sangat rapuh.
Yang bisa mereka lakukan hanyalah satu, berdoa. Agar arsya cepat sadar dan pulih seperti sedia kala
Tak terasa malam pun telah tiba, beberapa dari mereka ada yang tertidur seperti juan, reval, nauval dan varo. Sisanya seperti dirga dan marven kini masih terjaga. Vino? Dia keluar entah kemana.
Marven melirik kearah teman-temannya yang terbaring tidur. Ada yang disofa dan lain2, ruangan ini memang luas karena arsya sendiri ditempatkan diarea vip. Maklum orang kaya
Matanya kini melirik kearah dirga yang masih setia duduk disamping ranjang arsya. Bahkan beranjak sedikit dari sana pun enggan.Marven pun berniat untuk mengampiri dirga.
"Hei lo istirahat juga gih, udah malem".
Dirga mengelengkan kepalanya, tanda tidak menyetujui ucapan marven
" Gue disini aja jagain arsya".
Melihat tingkah dirga yang seperti itu membuat marven menghela napasnya dengan pelan
"Gue tau kok lo mau jagain arsya, tapi setidaknya lo juga jaga kesehatan lo sendiri, lo mau sakit terus ngk bisa jagain lagi arsya gitu? ".
Dirga masih diam tapi tetap mendengarkan apa yang marven ucapkan
"Ngk mau kan,, kalau gitu lo dengerin omongan gue, jangan ngebantah, ini demi kebaikan lo juga"
Ada benarnya apa yang diucapkan oleh marven, jika dirinya sakit pasti dirga tidak bisa menjaga arsya . Mungkin dia harus menuruti ucapan marven saat ini
"Hm oke". Jawab dirga kemudian beranjak dari duduknya untuk mengistirahtkan badanya
Malam semakin larut, hanya ada kesunyian yang tersisa, semua sudah terlarut dalam mimpi masing-masing. Namun sepertinya tidak semua, buktinya kini masih saja terdapat seonggok manusia yang masih belum memejamkan mata. Tubuhnya diarahkan untuk semakin mendekat kesosok manusia lainnya yang kini tengah terbaring lemah.
Tangannya ia ulurkan hendak menyentuh sosok lemah nan rapuh itu, namun tangannya tiba-tiba berhenti diudara dan mengurungkan niatnya itu.
Mata dengan iris gelap itu masih senantiasa melihat sosok lemah nan rapuh itu dengan sendu, berkali-kali dalam hatinya merapalkan beribu maaf, kalau bisa ia ingin memutar waktu semuanya, namun apa daya itu tak akan pernah terjadi.
Yang namanya penyesalan tentulah ada. Itulah yang dirasakan oleh sosok itu, penyesalan akan segala sikap maupun perbuatannya kini tercampur aduk dalam pikirannya, membuat ia ingin berteriak kencang melampiaskan semuanya kepada dunia serta alam semesta bahwa ia memang salah dan kalimat menyesal memang pantas untuknya
Bodoh
Satu kata untuk dirinya
Tubuhnya ia dekatkan ke sosok lemah nan rapuh itu, sambil menunduk dan berbisik
"Cepat sadar cintanya kakak"
Udah update nih jangan lupa vote yaa👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Terlarang (Hiatus)
Teen FictionTentang Arsya anak bungsu maheswara yang tidak tau alasan kakak laki-laki nya yang sangat membencinya. Ingin tau lebih lanjut ceritanya, langsung baca aja:) -(BxB) -(BoysLove) -(Mpreg)