20

1.8K 78 0
                                    



Arsya mengendarai motornya dengan cepat, menghiraukan kendaraan lain yang menegurnya karena kebut-kebutan. Dia dari tadi hanya berkendara tanpa tau mau kemana.



Sekolah?



Entahlah untuk saat ini dia tidak peduli

Arsya Saat ini sangat kacau, pikirannya melayang kemana-mana, selain itu hatinya pun sakit dan terasa sesak. Air matanya pun dari tadi masih mengalir membasahi wajah nan indahnya. Meskipun itu semua tidak terlihat akibat helm yang dipakainya


Yang arsya butuhkan saat ini hanyalah satu...



Ketenangan.



Dengan itulah mungkin dia bisa menenangkan hati dan pikirannya saat ini


Drrttt!! Drrtttt!! Drrtttt!!


Ponsel arsya berbunyi, menandakan ada panggilan yang masuk. Namun arsya yang memang pada dasarnya sedang kacau dan banyak pikiran pun hanya menghiraukannya. Arsya masih terus melajukan motornya dengan cepat hingga arsya tak sadar bahwa ada mobil yang melaju kencang menuju arah depannya


BRAKKK!!!


Arsya yang tak siap menghindar pun lantas tertabrak, hingga membuat dirinya terpental kuat dan terguling di aspal. Kepalnya pun mengeluarkan banyak darah akibat helm yang dipakainya pecah dan hancur menusuk kepalanya .Bahkan motornya kini hancur akibat mobil tersebut.


Sedangkan sang pelaku utama dalam penabrakan tersebut pun kabur dari tempat kejadian



Tes



"Sss-aa-khit". Lirih arsya pelan, air matanya menetes diwajahnya yang kini terlihat banyak bercak darah. Tubuhnya pun mati rasa akibat rasa sakit yang diterimanya.


Arsya hanya menatap kosong,, ketika orang-orang mulai panik dan berlari untuk mengahampiriya seolah tengah berkata



Apakah kau tidak papa?



Matanya pun semakin lama semakin memberat, seolah-olah ia akan tidur dalam waktu yang lama, dan akhirnya pandangannya pun




GELAP



"CEPATT BAWA KERUMAAH SAKIT". Teriak orang-orang disana dengan kalang kabut.



"SAYA KAKAKNYA,,BIAR SAYA YANG BAWA ADIK SAYA KERUMAH SAKIT". Teriakan keras seorang pemuda membuat orang-orang disana pun menoleh menatapnya



Orang-orang yang ada disana pun setuju dan menganggukan kepalanya, karena jika tidak cepat ditangani, mungkin nyawa pemuda ini akan melayang



Mereka pun membopong tubuh arsya yang penuh dengan darah untuk dimasukan kedalam mobil orang tersebut. Setelah selesai, mobil itu pun melaju kencang meninggalkan tempat kejadian itu untuk menuju ke rumah sakit































Vino pov:

Vino mengendarai mobilnya dengan tatapan kosong,, bayangan akan perkataan adiknya masih terngiang-ngiang didalam otaknya

"KAK VINO GILAA,,, AKU ADIK KAKAK".

"Hiks,, kenapa kak, kenapa hiks harus arsya".

"ARSYA ITU ADIK KAKAK!!,,, KALAUPUN KAK VINO CINTA SAMA ARSYA, KITA NGK AKAN BISA BERSAMA".


" AAAARRGHH BANGSATTT". vino berteriak sambil memukul setir mobilnya dengan kuat


Dadanya naik turun karena emosi. Dia pun melajukan mobilnya dengan sangat cepat membelah jalanan


Hingga matanya melihat sekumpulan orang-orang yang berada dijalanan seperti sedang panik dan seperti tengah menggerembungi sesuatu?


Vino lantas turun dari mobil, kemudian melangkah untuk mendekati kerumunan tersebut. Langkah vino semakin dekat dan akhirnya sampailah dia disana









DEG









"ARSYAA!"








































Sedangkan ditempat lain....






Dirga pov:

"Ck lo kemana sih ar". Khawatir dirga, pasalnya sampai saat ini arsya belum datang juga kesekolah, bahkan telponnya pun tak ada satu pun yang dijawab


Dirga pun mencoba menghubungi arsya kembali.


Drrttt! Drrttt! Drrttt!
(Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif)


" Ah BANGSAT". Dirga mengacak-acak surainya dengan frustasi


"Lo kemana sih ar sebenarnya,,gue khawatir".


" Woy dir". Panggil teman sekelas dirga


"Kenapa?". Tanya dirga lesu sambil menatap kearahnya


" Dicariin tuh sama kakel". Ujarnya


Dirga mengernyitkan dahinya binggung


Siapa?. Batinnya


"Yaudah thank's". Ucap dirga kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk mengampiri kakak kelas yang katanya mencarinya


" Yoi". Jawab siswa tersebut


"Kalian?,, ada apaan cari gue". Tanya arsya ke kakak tersebut yang tak lain adalah marven, reval, juna, dan nauval


"Kita mau tanya sesuatu". Jawab reval


" Yaudah tanya apaan".ucap dirga sambil sabar menunggu, ingat dia masih khawatir tentang arsya, mungkin setelah ini dia akan kerumah arsya untuk memastikan


"Lo tau kenapa vino ngk masuk?". Tanya reval lagi


" Lah ngapain tanya gue,, gue bukan kelurganya asal lo tau". Heran dirga


"Tapi lo kan sahabatnya si arsya,, barangkali lo tau info gitu dari dia ". Ucap marven


Dirga mengembuskan nafasnya pelan kemudian menjawab


" Arsya ngk ada disekolah,,dan gue ngk tau kenapa dan apa penyebabnya". Jelas dirga


"Maksud lo? ". Tanya juna binggung


"Gue ngk tau apa yang terjadi,, tapi yang jelas, gue udah ngehubungin dia berkali-kali tapi ngak ada satu pun telpon gue yang dia jawab".


"Kok aneh ya... ". Ucap nauval


" Apa kita datengin aja kerumahnya? Barangkali mereka ada dirumah kan bisa jadi". Saran marven


"Kalau gue sih gas aja". Jawab reval


" Kalau lo jun ,dir? ". Tanya marven ke mereka beruda


" Gue ikut". Balas juna, sedangkan dirga hanya menganggukan kepalanya


"Yaudah yuk cabut,, hari ini kita bolos". Ucap reval kemudian diikuti oleh mereka semua. Mereka pun akhirnya sepakat untuk membolos bersama demi mencari vino dan arsya yang tiba-tiba hilang kabar


Toh bolos sekali-kali juga ngk papa,, karena bagi mereka masalah ini lebih penting dibandingkan dengan lainnya.

























































































Yeayy update...

Silahkan membaca...

Oh ya , jangan lupa jaga kesehatan ya:)

Jangan lupa vote and comment

Hubungan Terlarang (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang