Pagi ini arsya dibuat kelimpungan karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang, dan dirinya malah bangun kesiangan.
Arsya mondar-mandir dikamar nya sambil menata buku pelajaran nya yang juga lupa ia siapkan tadi malam
"Sial, mana ada upacara pagi". Gerutu arsya
Setelah menyiapkan segala keperluan nya, arsya lantas turun kebawah dengan tergesa-gesa sambil menggendong tas ranselnya
" Ma, pa,,, arsya berangkat dulu ya, udah telat ini". Ucap arsya terburu-buru
"Arsya sarapan dulu sayang, kamu belom sarapan". Ujar sang mama
" Arsya sarapan dikantin sekolah aja ma, lagian ini udah hampir telat, nanti kalau Arsya dihukum gimana "
"Yaudah deh, kamu yang hati-hati ya berangkat nya jangan ngebut-ngebut". Peringat sang mama
" Dan jangan lupa jangan jajan sembarangan, apalagi yang pedes2, papa ngk suka". Sahut sang papa
"Iya ma pa, arsya ngerti kok, kalau gitu arsya berangkat dulu ya ma pa". Ucap arsya sambil berpamitan kepada kedua orang tuanya
Arsya pov :
Di perjalanan
Arsya kini mengendarai motornya diatas rata-rata, dia bahkan lupa akan peringatan sang mama untuk tidak mengendarai motornya dengan kebut-kebutan .
Sebenarnya arsya sendiri tidak diizinkan membawa kendaraan sendiri oleh keluarga nya. Kedua orang tuanya selalu memaksa terutama papanya agar arsya diantar jemput saja.
Namun arsya menolak dengan dalih dia sudah sma , sudah sewajarnya dirinya berangkat sekolah sendiri tanpa embel-embel antar jemput tentunya.
Tak hanya itu arsya bahkan mengancam kedua orang tuanya dengan mogok makan jika dirinya tak diizinkan membawa kendaraan sendiri ke sekolah.
Akhirnya mau tak mau kedua orang tuanya pun mengiyakan permintaan arsya. Orang tua mana yang tega membiarkan anaknya mogok makan dan kelaparan hanya karena tidak diperbolehkan membawa kendaraan
Oke back to story
Arsya saat ini masih mengendarai motornya diatas rata-rata sambil bergumam pelan
Duh telat ngk ya. Batin arsya risau
Arsya berdoa dalam hatinya semoga dirinya tidak telat dan terhindar dari yang namanya hukuman.
Oh ayolah siapa juga yang mau dihukum di tengah lapangan yang panas sambil hormat menghadap tiang bendera dan menjadi tontonan para siswa/i yang ada disana?
No No No
Arsya tidak akan sudi melakukannya. Mungkin lebih baik arsya izin tidak masuk sekolah dari pada dihukum ditengah lapangan dan menjadi objek siswa/i sekolah. Titik ngk pakai koma
Setelah beberapa menit perjalanan menuju kearah sekolah, arsya kemudian bernafas lega ketika ia melihat gerbang sekolah yang masih terbuka didepan nya.
Arsya kemudian memasuki sekolah nya dan memarkirkan sepeda motornya.
Arsya berlari dengan kecepatan tinggi menuju arah kelasnya, dia lantas melempar tasnya sembarangan dan langsung menuju ke arah lapangan.
Di lapangan sudah banyak para siswa/i yang sudah mulai berbaris. Arsya lantas mencari dimana letak barisan kelasnya
"Ini si dirga kemana ya". Binggung arsya karna tak menemukan sosok sahabatnya tersebut dilapangan yang penuh dengan lautan manusia
Arsya celingak celinguk seperti anak yang hilang dan kebingungan melihat sekitarnya.
Namun sebuah teriakan membuat arsya seketika menoleh ke arah suara itu
" Woyyy ar sini ". Teriak orang tersebut yang tidak lain adalah Dirga
" Iyaa". Balas arsya juga sambil berteriak
Arsya lantas berlari ke arah dirga yang tadi meneriaki nya dengan nafas yang ter senggal-senggal.
"Hah hah hah gila capek banget kaki gue".
"Hampir telat yaa ar, wkwkwk, makanya jangan ngebo mulu jadi orang". Ejek dirga
" Bacot lo ahh". Sembur arsya
"Kok malah ngedesah sih yang, belum aku apa-apain lo kamu". Ucap dirga dengan wajah polosnya
"Ihh apa-apaan sih dir, jijik tau ngk!! ". Balas arsya dengan raut muka kesal yang kentara
" Gitu aja aja kok marah sih yang, lagian kalaupun gue sentuh lo, malahan lo yang ke enakan sambil ngedesah ahh faster daddyhh". Ucap dirga semakin menjadi-jadi
PLAKK!!!
"Astaghfirullah ar sakit Anjerrrr". Ucap dirga kesakitan sambil memegang pipinya yang panas akibat tamparan maut dari arsya
" Diem!!,, atau gue gampar lagi loo!! ". Ucap arsya dengan muka memerah menahan gejolak amarahnya yang siap meledak kapan saja
"Iyaa- iya sensi amat dah". Gumam dirga pelan, Yakali dikerasain dia masih sayang sama wajahnya oy
Setelah melaksanakan upacara di tengah teriknya panasnya matahari, akhirnya upacara yang disertai pidato memuakkan tersebut selesai juga.
Para siswa/i pun mulai membubarkan diri ke kelasnya masing-masing, Seperti halnya dengan arsya dan dirga yang kini tengah berjalan beriringan menuju kelasnya.
Ngomong-ngomong mengenai kelas, arsya dan dirga memang berada dalam satu kelas yang sama , bahkan mereka berdua adalah teman sebangku.
"Ar kantin yuk". Ajak dirga yang kini tengah duduk bersandar di bangkunya bersama arsya
" Nanti aja deh, takut ada guru". Tolak arsya, gini-gini arsya juga siswi yang sopan dan teladan tentunya
"Yaudah deh, kali ini nurut sama bini hehehe". Cengir dirga dengan watadosnya
" Bct!! ".
" Ampun nyai"
Acara bincang-bincang mereka pun akhirnya terhenti ketika terdapat sang guru yang kini mulai memasuki kelas mereka dan memulai materi pelajaran
Jangan lupa vote😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Terlarang (Hiatus)
Teen FictionTentang Arsya anak bungsu maheswara yang tidak tau alasan kakak laki-laki nya yang sangat membencinya. Ingin tau lebih lanjut ceritanya, langsung baca aja:) -(BxB) -(BoysLove) -(Mpreg)