"Arsya sayang,,, bangun ya nak. Mama rindu".
" Arsya ngk rindu mama sama papa hmm, mama sama papa udah disini loh"
"Bangun ya sayang hiks". Mama arsya tak kuasa menahan tangis. Ibu mana yang tak sedih ketika melihat keadaan anak bungsunya yang kini terbaring diranjang rumah sakit. Air matanya senantiasa turun. Hatinya hancur ketika melihat keadaan anak bungsunya.
"Ma yang kuat ya, anak kita kuat kok, papa yakin". Ucap sang suami sambil senantiasa mengusap bahu sang istri untuk tenang. Sang kepala keluarga itu juga sedih melihat keadaan anaknya yang seperti itu, dia berusaha untuk kuat dan selalu mendoakan yang terbaik agar arsya cepat sadar
Mendengar kabar sang anak kecelakaan , mereka berdua syok dan langsung memutuskan pekerjaan yang belum mereka selesaikan dan melakukan penerbangan pulang demi arsya.
"Tante om, maafin dirga karna ngk bisa jagain arsya". Ucap dirga menundukkan kepalanya. Dirga sangat bersalah dan malu untuk menatap kedua orang tua arsya, dirga beranggapan bahwa dirinya lalai dan tidak becus dalam menjaga arsya, padahal itu semua bukan salah dirga
"Hei lihat tante hmm,, itu bukan salah dirga, jadi jangan merasa bersalah ya nak, yang namanya musibah ngk ada yang pernah tau". Ucap mama arsya sambil mengelus kepala dirga yang masih senantiasa menundukkan kepalanya. Sepertinya melihat lantai lebih baik pikir dirga
"Pokoknya kita doain semoga arsya cepat sadar dan sembuh hm". Ucap papa arsya sambil merangkul dirga mencoba memberi semangat kepada sahabat putra bungsunya ini
2 minggu kemudian....
Sudah selama dua minggu arsya masih senantiasa menutup mata, belum adanya tanda-tanda untuk bangun dari tidurnya, sepertinya mimpi dalam tidurnya sangat indah, sehingga anak itu tak kunjung bangun juga. Dan selama itu pula dirga masih senantiasa menunggu mata indah itu untuk terbuka.
Tak hanya dirga , keluarga bahkan teman-temannya pun ikut menjaga maupun menjengguk arsya , namun tidak sesering dirga karna mereka juga disibukkan untuk sekolah.
Apakah dirga tidak sekolah?
Ya
Dirga izin sekolah selama 2 minggu ini untuk menjaga arsya, sebenarnya orang tua arsya merasa tak enak kepada dirga, karena bagaimanapun juga dia masihlah pelajar sekolah.. Namun dirga tetap kokoh kepada pendiriannya untuk selalu menjaga arsya. Dan mau tak mau orang tua arsya hanya pasrah terhadap kelakuan dirga.
Meskipun begitu, orang tua arsya sebenarnya juga merasa bersyukur dan berterima kasih kepada dirga karena mau menjaga arsya. Karena orang tua arsya sekarang juga sedang sibuk kembali mengurusi pekerjaan yang mereka tunda.
Kembali ke dirga...
Dirga saat ini masih saja melihat wajah indah itu dengan tatapan sendunya. Tanganya mengenggam tangan rapuh itu dengan lembut
Cup
Dirga mengecup tangan rapuh itu dengan lembut
"Ayok bangun hm,, ngk capek tidur mulu". Ucap dirga
" Lagi mimpiin apa sih?,, kok kayaknya seru banget sampai ngk bangun-bangun"
Dirga masih terus berbicara dengan arsya panjang lebar, walau itu semua tidak ditanggapi oleh arsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Terlarang (Hiatus)
Teen FictionTentang Arsya anak bungsu maheswara yang tidak tau alasan kakak laki-laki nya yang sangat membencinya. Ingin tau lebih lanjut ceritanya, langsung baca aja:) -(BxB) -(BoysLove) -(Mpreg)