21

1.5K 78 0
                                    

Seorang pemuda yang tak lain adalah vino tengah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh membelah jalanan, tujuannya saat ini hanyalah satu

Rumah Sakit.

Setelah beberapa menit perjalanan, vino pun sampai dirumah sakit, sambil berteriak meminta pertolongan

"TOLONGG CEPAT TANGANI ADIK SAYA". Teriaknya , membuat beberapa perawat pun menghampirinya dan membopong tubuh arsya ke dalam brankar untuk segera ditangani secepat mungkin.

Vino masih setia berjalan cepat disamping brankar arsya, kemudian dimasukkan kedalam ruangan yang bertuliskan

Ruang Operasi

Vino hanya bisa terduduk dibawah pintu ruangan operasi tersebut, tanganya gemetar saat membayangkan betapa banyaknya darah adiknya tadi. Bahkan tangannya kini terdapat bercak darah dari arsya. Masih terbayangkan dibenaknya saat mendapati tubuh arsya yang penuh dengan darah dan dilapisi dengan banyaknya luka ditubuhnya

Tes

"Hiks m-aaf,, maaf hiks". Isakan pun lolos dari mulutnya


























































Sedangkan ditempat lain

Dirga dan yang lainnya pun telah sampai dirumah arsya dan vino

" Halo permisi pak". Ucap nauval mengawali

"Iya ada apa ya den?". Binggung pak budi

" Kita temen-temen arsya sama vino pak, kita mau tanya arsya nya sama vino ada ngk pak dirumah".

"Loh yang saya tau tadi den vino sama den arsya udah berangkat sekolah kok den". Heran pak budi

Mendengar jawaban pak budi, mereka pun juga kaget, kalau mereka berdua telah berangkat, lantas kenapa tidak ada di sekolah?

" O-oh yaudah pak, kami permisi kalau gitu". Pamit nauval dan yang lainnya

"Iya den". Jawab pak budi




" Kalau arsya sama vino ngk ada dirumah, terus mereka kemana dong". Heran marven

"Entahlah budeg gue". Balas reval mengacak-acak rambutnya binggung

" Sebenarnya ada apa sih sama mereka berdua,, tau-tau hilang ngk ada kabar kayak gini". Ucap nauval

"Apa kita tanya aja sama varo? ". Saran reval

" Mungkin tuh anak tau soal vino?". Lanjutnya

"Oh iya bener juga,, coba telpon gih". Suruh marven

" Bentar-bentar"

Drrrttt Drrtttt!

"Halo,, kenapa nelpon gue,, gue ada pelajaran btw". Terdengar suara seseorang dari ponsel reval yang tak lain adalah varo

"Gue mau tanya? ".

" Tanya apaan, buruan"

"Lo tau si vino kemana?.. Dia dari tadi ngk bisa dihubungin"

"Loh si vino hilang!?,,kok bisa". Kaget varo

"Bisa dibilang gitu,, tapi yang pasti dia sama adiknya ngk ada kabar sampai sekarang,, jadi gue tanya sama lo mungkin lo tau sesuatu"

"Sorry val,, gue bener-bener ngk tau vino dimana sumpah,, gue terakhir kali ketemu dia itu tadi malem, nemenin dia di bar". Jelas varo

" Bar?"

"Iya bar,,terus gue nganter dia pulang soalnya mabuk berat dia,, gue sebagai sahabat yang baik ngk mungkin lah ngebiarin dia pulang sendirian dengan keadaan yg mabuk"

"Tapi tenang aja, gue juga bakal bantu cariin dimana vino, dan ngasih tau ke lo semua kalau misal gue udah dapet kabar".

" Oke var,, thanks kalau gitu"

"Yoi".

Tutt

" Sama aja varo juga ngk tau". Reval hanya bisa mengela nafasnya

"Terus kita mau cari kemana lagi?". Tanya juna

"markas". Saran marven

"Barang kali dia ada disitu". Lanjutnya

"Okeyy  gue setuju". Jawab nauval diangguki oleh semuanya

" Okey ayok berangkat".












































Varo pov:

"Lo sebenarnya kemana si vin,,, baru tadi malem juga gue nganter lo pulang, eh taunya sekarang malah ngilang". Ucap varo sambil berjalan sedikit tergesa-gesa, rencannya dia akan ikut mencari varo juga. Soal sekolah bolos ajalah ngk papa

Varo berjalan kemudian berhenti tepat di depan motor mewahnya

Brumm Brumm!!

Motor itu pun keluar dari pekarangan sekolah menuju ke arah jalanan.

Hampir setengah jam varo memutari kota, dan varo pun masih belum menemukan tanda -tanda keberadaan vino. Motor varo pun berhenti dia indo****t, niatnya sih mau beli minuman, capek juga ternyata nyari kayak gini

Setelah memakirkan motornya dia area parkiran. Varo kemudian masuk kedalam indo****t itu untuk mencari minuman yang akan dia minum.

"Yang ini aja deh". Gumam vino kemudian berjalan ke arah kasir untuk membayar minumannya

Brug!

" Eh anjir maaf ngk sengaja". Ucap varo setelah ia menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya

"Sekali lagi gue minta maaf gue ngk  sengaja"

"Iya ngk papa". Orang  itu menjawab kemudian pergi meninggalkan varo

Tak mau buang waktu, varo lantas segera membayar minumannya dan pergi








Sedangkan dimarkas...

Marven dan kawan-kawan kini terlihat pusing memikirkan vino dan arsya, karena setelah mereka sampai ke markas, tanda-tanda vino pun tak ada sama sekali didalamnya

Kini mereka berlima duduk terdiam diatas sofa sambil memijit pelepisnya binggung.

Terlihat kentara sekali disana kalau dirga terlihat sangat cemas memikirkan arsya.  Dirga takut kalau orang yang dia cintai kenapa-napa. Memimirkan arsya yang tiba-tiba terluka membuat hatinya takut dan khawatir setengah mati. Dia tidak ingin orang yang dia cintai kesakitan, dia  ingin melidunginya dimanapun dia berada

"Lo dimana arsya"































































































Eyy yooo selamat membaca:)

Jangan lupa vote and comment ya....

Hubungan Terlarang (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang