🥭AKPM 20 : Bisik-bisik🥭

17 7 37
                                    

Kehebohan kemarin malam nyatanya tidak usai hingga kini, pagi hari setelah festival, terlihat panggung masih berdiri, namun kini ditambahkan beberapa properti untuk teater. Stan-stan kelas sebagian sudah ada yang dibongkar dan beberapa yang lainnya masih tetap berdiri entah karena apa.

Lauren berjalan menuju kelasnya dengan malas, ia masih mengantuk karena semalam tidak langsung pulang melainkan mampir ke rumah Maeza dan kini matanya rasanya sangat sulit untuk terbuka.

Akan tetapi, kantuk tidak akan menyurutkan indra pendengarannya, apalagi jika soal gosip.
Kala ia melewati gerombolan gadis-gadis yang ia sendiri tidak tau mereka berasal dari kelas berapa, namun ia memelankan langkahnya demi mendengar lebih jelas.

"Gue yakin banget mereka punya hubungan!"

"Gue juga! Mereka pacaran nggak sih? Tapi sengaja di-private, tau sendiri cegilnya Gamaliel banyak," timpal gadis lain.

"Bener sih, tapi yang kemarin itu kelihatan terang-terangan banget tau."

"Mungkin mereka mau kasih clue gitu, biar pelan-pelan di-publish."

"Bisa jadi sih."

Lauren jadi mendapatkan ide, pas sekali Maeza menyuruhnya melakukan sesuatu. Sepertinya ini adalah awalnya, maka ia pun mendekati gadis-gadis itu.

"Kalian baru tau ya?" Ia memasang ekspresi terkejut.

Salah satu dari gadis-gadis itu menatapnya heran. "Tau apa?" tanyanya.

Lauren menyeringai. "Sini gue kasih tau, soal hubungannya Gamaliel sama Mikaella. Kalian nggak kepo gitu? Apalagi soal kemarin malam," tuturnya.

Gadis-gadis itu menatap ke arahnya dengan pandangan penuh rasa penasaran, tapi ada satu gadis yang masih terlihat ragu.

Lauren tentu sadar dengan itu, jadi dia kembali berkata, "Info dari gue jelas terpercaya, gue tau dari temen kelasnya."

Maka mereka perlahan-lahan mulai percaya, melihat para gadis itu memfokuskan atensi pada dirinya, Lauren tersenyum senang.

"Gue denger-denger dari temen gue yang sekelas sama Mikaella, mereka pacaran udah lumayan lama. Cuma ditutupin aja dari publik, satu kelasnya juga jaga rahasia banget. Tapi gue dikasih tau soalnya kita memang udah deket banget," tutur Lauren.

Jelas semua penuturannya itu adalah bohong, dia sama sekali tidak mengenal satupun anak XI IPS 2, jelas semuanya hanya karangan belaka.

Usai mengatakan itu pada gadis-gadis itu, dia beranjak tanpa berkata apa-apa lagi, membiarkan gadis-gadis itu mencerna informasi palsu darinya.

"Berarti beneran ya? Jadi semalem itu memang sengaja?"

Lauren terkekeh dari kejauhan, sepertinya tugasnya kali ini cukup mudah. Dia hanya perlu mencari Maeza.

•••••

"Jadi yang kemarin itu bukan rekayasa orang-orang dibalik panggung?"

"Mungkin aja, itu beneran inisiatif mereka. Lo liat tatapannya."

"Masa sih? Masih nggak percaya gue."

Aku, Kamu dan Pohon Mangga [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang