🥭AKPM 21 : Renggang🥭

7 5 35
                                    

Seminggu telah berlalu sejak pertunjukan teater diadakan, selama itu pula gosip-gosip itu menyebar.Mikaella berpikir dia bisa hidup dengan tenang kalau mengabaikannya, nyatanya diamnya itu dianggap sebagai tindakan tidak menyangkal apa yang digosipkan. Maka, Mikaella pun menjadi sasaran amarah gadis-gadis yang menyukai Gamaliel, seperti saat ini.

"Gue nggak mau tau! Lo harus putus dari El! Lo nggak pantes sama dia!"

"Gue nggak rela! El tetap punya gue!"

"Itu pacarnya El? Iyuhh, cantikan juga gue."

"Numpang tenar aja dia tuh, makanya dia caper ke El."

Mikaella menggeram marah, tangannya mengepal erat. "Ambil aja sialan! Gue nggak peduli!" teriaknya.

"Ih kasar banget deh, masa cewek kasar begitu disandingkan sama El, mana cocok."

"Ssstt, nanti ada yang tersinggung."

Nyatanya mereka tidak juga berhenti, di manapun Mika berada, bahkan di kelasnya sendiri pun tidak ada ketenangan. Gadis-gadis gila ini tetap datang ke kelasnya, menyesakkan pintu kelas ini mengundang amarah dari penghuni kelas.

"Pergi Lo semua! Sebelum gue laporin ke Kak Kiel, kalian kira ini bukan perundungan!" Chellsy sekuat tenaga mendorong gadis-gadis itu untuk keluar dari kelasnya.

Dibantu Zio, mereka berdua berhasil mendorong mundur gadis-gadis itu dan menutup rapat pintu kelas mereka kemudian menguncinya.

Chellsy bersandar pada pintu itu dengan napas lelah, kemudian ia menghampiri Mika yang hanya diam di sudut kelas tanpa merespon panggilan dari teman-temannya yang lain.

"Mik? Lo nggak papa 'kan? Nggak ada yang nyerang fisik 'kan?" tanyanya khawatir.

Mika membalas dengan gelengan, helaan napas lelah mengiringi gelengan itu.

Seminggu ini, ia kira akan berakhir. Nyatanya selama seminggu penuh mereka tidak berhenti, awalnya hanya menyatakan teror dengan pesan-pesan aneh di mejanya saja, tapi semakin Mika tidak menanggapi, mereka semakin berani hingga menghampiri kelasnya. Selama seminggu itu pula, Mika menghindari interaksi dengan Gamaliel demi menghindari berbagai kemarahan lain dari gadis-gadis itu. Walaupun nyatanya tidak berpengaruh apapun. Bahkan Gamaliel sendiri sudah turun tangan mengusir mereka, namun Mika kembali menerima dampak besar karena dibela olehnya.

Mika jadi ingat percakapan antara dirinya dan Gamaliel kala itu.

"Mulai sekarang, Lo jangan pernah lagi ngurusin apapun soal gue! Lo bukannya bantu tapi malah bikin runyam!"

Jadilah kini mereka bagaikan 'tak saling kenal, walaupun hubungan keduanya sudah seperti itu, gadis-gadis itu tidak pernah berhenti untuk menyerangnya, lontaran kata-kata menghina selama ini sudah menjadi makanan sehari-hari, berulang kali Kiel ikut turun tangan, namun mereka tidak juga berhenti bahkan setelah diberi hukuman oleh BK.

"Gue salah apa sih," gumamnya.

Chellsy menepuk pundak Mika mencoba menguatkan temannya itu, tatapan iba ia layangkan pada gadis cantik yang kini tengah menidurkan kepalanya di lipatan tangannya.

Chellsy jadi terpikirkan sesuatu. Kira-kira dari mana semuanya di mulai? Seingatnya seminggu yang lalu hanya ada gosip yang ia kira akan hilang, tapi ternyata malah semakin menjadi rumit.

Aku, Kamu dan Pohon Mangga [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang