🥭 AKPM 14 : Festival Sekolah🥭

22 6 44
                                    

"Mik," panggil Chellsy.

Mikaella yang tadinya tertidur di mejanya kini terbangun, ia mendongak menatap Chellsy.

"Pagi-pagi lagi udah tidur Lo. Bangun! Kita disuruh ngumpul di lapangan," ujarnya.

Mikaella menatap jam dinding, pukul 07.30 tertera di sana. Berarti sudah sekitar sejam dia tertidur. Entah apa motivasinya datang pagi-pagi ke sekolah, lalu malah berakhir tidur lagi.

Mikaella bangkit dengan malasnya, sebelum menuju lapangan ia berjalan ke arah wastafel untuk membasuh mukanya.

"Ngapain sih di suruh ngumpul, biasanya juga kagak," decaknya.

Chellsy menjawab, "Paling mau kasih pengarahan buat besok."

Sudah seminggu sejak Mikaella berjanji pada Izumi, akhirnya yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Festival sekolah untuk merayakan hari berdirinya sekolah ini, dan selama seminggu ini mereka sudah disibukan dengan latihan, menyiapkan bazar dan lain sebagainya.

"Ah, siang ini gue ada gladi lagi. Malas banget gue," desahnya.

Kemudian ia teringat sesuatu. "Gamaliel mana? Jangan sampai nggak datang dia, nanti gladi gimana kalau dia nggak ada!" pekik Mikaella.

"Gue belum liat dia dari tadi sih, mungkin aja telat. Tunggu aja," sahut Chellsy.

Keduanya kini telah sampai di lapangan, terlihat sudah banyak siswa yang berkumpul di sana. Setelah sampai di barisan kelasnya, keduanya langsung mendudukkan diri di lapangan sesuai instruksi pembina OSIS.

Mikaella duduk di barisan depan sembari memeluk lututnya sendiri, ia abai dengan ocehan di depan sana. Yang ia tangkap terakhir kali adalah sang pembina tengah menghukum anak-anak yang terlambat, dengan menyuruh mereka memungut sampah di sekitar lapangan.

Lama rasanya Mika melamun, sampai ia merasakan ada seseorang yang tengah berjongkok di depannya. Maka, ia mendongak dan langsung berhadapan dengan sosok pemuda yang tadi sempat dicarinya.

Pemuda itu ikut mengangkat kepalanya, dan netranya berpas-pasan dengan netra Mikaella.

Tuk!

Ia menyentil dahi Mikaella, dihadiahi tatapan kesal dari Mikaella.

"Ngantuk amat muka Lo," ujarnya.

Mika mendengus sembari mengusap dahinya yang sedikit memerah. Oke dia akan merajuk sekarang.

Gamaliel terkekeh kecil melihat gadis ini merajuk padanya. Kemudian dia menyodorkan permen kopi pada Mikaella

"Mau nggak?" tanyanya.

Mikaella melirik sekilas. "Maunya coklat," cicitnya.

Chellsy yang ada di belakangnya berujar, "Si anjir, banyak banget maunya."

Gamaliel kembali merogoh sakunya dan mengeluarkan sebungkus coklat. Ditariknya tangan Mikaella, dan ia letakkan coklat itu di tangannya.

Mika menatap coklat di telapak tangannya. "Dapat dari mana?"

"Tadi di kasih sama temen Lo itu, siapa namanya itu? Jumi? Itulah pokoknya," tuturnya.

Aku, Kamu dan Pohon Mangga [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang