14. First Date

18 5 1
                                    

˚·❀˚· F I R T S D A T E ·˚❀·

˚·❀˚· F I R T S D A T E ·˚❀·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••˚·❀·˚••

Shenna terbangun saat jam digital menunjukan pukul enam pagi dan berdering, baru bangun dari tidurnya Shenna sudah dag-dig-dug memikirkan apa yang akan Zade berikan hari ini untuk confess resmi yang akan pemuda itu lakukan.

"Sesuatu yang aku jaga," ujar Shenna mengulang perkataan Zade kemarin. Kemudian ia tersenyum sendiri membayangkan kejadian yang telah terjadi di antara mereka berdua.

Dimulai dari konflik kecil yang di besar-besarkan, kemudian pemuda itu mendekatinya sampai sekarang mereka pacaran.

Suara layar terketuk teratur terdengar di pendengaran Shenna, kamar Shenna dan Aira terbuka menampakkan wajah wanita cantik.

"Shenna, Aira udah pergi bareng Zhico. Mandi dulu ya sebelum sarapan." Wanita itu tersenyum ramah pada Shenna.

"Iya Bunda," sahut Shenna mengiyakan. Ia memanggil wanita yang tak lain ibunya Aira itu dengan panggilan Bunda.

"Kamu dekat dengan Zade? Bunda kemarin bertemu Dea dan dia menyukaimu dekat dengan putranya." Kalian masih ingat Dea? Zarch Dealin ibunda si kembar Zarch.

Shenna tersenyum senang, "kita pacaran." Meski baru kemarin tapi gadis itu tampak sangat senang.

"Akhirnya kedua anak Bunda ada yang menjaga kalo Bunda sama Paman lagi jauh dari kalian."

Shenna menganggukinya, "Aku mau mandi ya Bun. Bunda kalau mau sarapan duluan gapapa kok," kata Shenna seraya turun dari ranjang besar yang biasa ia gunakan bersama Aira.

"Weekend ini Shenna ada rencana kemana?" tanya Bunda sebelum Shenna memasuki kamar mandi.

"Jalan-jalan sama Zade ya?' tebak wanita itu yang membuat Shenna tersenyum lalu menganggukinya. Padahal pemuda itu belum berinteraksi pagi ini dengannya.

Di kamarnya Zade merenggangkan otot tubuhnya, dada bidang itu ter-ekspose. Kebiasaan kecil Zade, ia akan tidur dengan kondisi shirtless. Ia duduk dengan tegap saat laptopnya memancarkan sinar putih tipis.

Ia turun dari ranjang tidurnya dengan muka bangun tidur yang masih tampak di wajahnya. Matanya menyipit saat mendapati pesan suara yang masuk, dari Alex.

Zade menyentuh tanda play, membuat suara Alex terdengar. "Bre, gua balik ke kamar malah penghuni sana ngikut. Mau balikin ke asalnya tapi Vera udah kangen banget katanya. Intinya gue nitip pesan ke Zarra, suruh dia temenin Kin. Tu cewe ada di kamar gue. Jangan bilang-bilang Mom juga Dad. Thanks Zade, gue mau ke Wallthero ada pameran tema Vintage disana. Bye-bye Zade."

Ex-enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang