19. Aman

25 14 50
                                    

Maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote dulu sebelum baca, kemudian komentar dan Share! Makaasih♡

 Jangan lupa vote dulu sebelum baca, kemudian komentar dan Share! Makaasih♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚·❀˚· A M A N ·˚❀·

••˚·❀·˚••

Para undangan bergilir keluar dari kapal pesiar, kesiur angin memberikan kesan sejuk dan nyaman. Membuat mereka senang, burung laut terbang berbondong-bondong menerobos langit pulau Lavvalon. Deburan ombak terdengar sangat pas di telinga.

Heldron di tuntun Alex-tron saat menuruni kapal dan di sisi lainnya ada Lifanna. Pemuda dengan tangan besi itu langsung di antar menuju resort yang ada disana.

Sedangkan Alex, bersama dua gadisnya. Kin dan Vera, tengah duduk di tepi pantai. Awalnya Vera merajuk, tapi saat tau Kin berteman baik dengan air laut gadis itu jadi antusias. Mereka berada di tepi lainnya, jauh dari kapal pesiar dan pandangan. Menghadap arah matahari tenggelam. Mereka menunggu senja.

"Kin," panggil Vera, ia meletakan kepalanya di dada bidang Alex yang ototnya mulai terbentuk.

"Ya, Vera," sahut Kin dan tersenyum tipis. Gadis itu sedikit merasa sesak, hatinya seakan tertusuk jarum ketika melihat Alex yang begitu penyayang pada Verania Ziandylira.

"Kamu jangan terlalu deket ya sama kak Alex, dia punya aku," kata Vera mengatakan kepemilikan pemuda itu atas dirinya.

Alex melirik Kin yang terdiam, meski masih tersenyum tipis tapi cahaya matanya redup. Kesiur angin mulai tak terasa menyejukkan, deburan ombak juga terdengar kasar ketika di dengar. Seakan mewakilkan perasaan Putri Kin, padahal ia hanya seorang Putri fiksi. Putri dari Raja Alandy dan Ratu Skyla, penguasa daratan dan langit. Gadis yang kaya akan cinta dan kebaikan, alam semesta menyukainya dimana pun ia berada. Seperti itulah yang Alex deskripsikan mengenai sosok Kin dalam bukunya.

"Iya," sahut Kin pelan. Ia meraih tangan Vera, lalu mengusapnya lembut. "Al pasti sayang banget sama kamu dan tidak akan mencari gadis lain, tenanglah."

Vera menganggukinya, "Bukankah begitu Al?" tanya Kin memastikan pada pemuda itu.

Alex menganggukinya pelan, di lubuk hatinya ia tidak tega melihat cahaya wajah Kin meredup.

"Kalian senang, aku akan senang," kata gadis itu mencoba untuk biasa saja pada sesak yang datang.

••˚·❀·˚••

Shenna tergerak dari tidurnya, ia membuka kelopak matanya. Kemudian ia merasakan beban pada perutnya, ia menoleh ke samping kiri. Pemuda itu masih memejamkan matanya, napasnya teratur membuat Shenna tersenyum tipis.

Ia melihat kondisi tubuhnya yang hanya menggunakan bra, seketika matanya berair. Teringat perlakuan Alvin beberapa jam lalu, ia ingat betul bagaimana lelaki itu memperlakukan dirinya. Ia merasa jijik dengan diri sendiri. Isakan kecil mulai terdengar dari gadis itu, ia saat kepalanya menoleh ke arah Zade lagi mata indah itu sudah menatapnya lekat.

Ex-enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang