15. Pria di Masalalu

10 5 0
                                    

˚·❀˚· P R I A  D I  M A S A L A L U ·˚❀·

˚·❀˚· P R I A  D I  M A S A L A L U ·˚❀·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••˚·❀·˚••

Zade mengulurkan tangannya pada bibir ranum Shenna, "kotor."

Shenna mengerjap saat jari Zade mengusap sudut bibirnya, kemudian ia membersihkannya sendiri. "Aku bisa sendiri," kata Shenna.

"Iya aku tau," jawab Zade kemudian ia mengetuk sebuah layar di meja makan yang kini mereka gunakan.

"Wallthero selesai tengah malam nanti, akan ada penerbangan lampion," kata Zade setelah membaca informasi yang ada di layar tipis itu.

"Aku mau liat," kata Shenna. Ia penasaran dengan benda yang namanya lampion.

Zade menatap Shenna yang ada di depannya, "ga bisa Shen. Kita harus pulang sebelum jam sepuluh malam, Graddy juga Grammy sedang dalam perjalanan dari Italia ke Etherale."

"Graddy, Grammy?" tanya Shenna merasa asing.

"Iya, kakek nenekku dari keluarga ayah." Shenna menganggukan kepalanya paham, meski ia sangat penasaran dengan lampion tapi ia tidak akan mendesak kekasihnya untuk tetap disini sampai tengah malam. Graddy dan Gradmi ke Etherale pasti ada acara penting yang akan Zade rayakan.

"Yaudah, gapapa," kata Shenna kemudian tersenyum manis.

Zade menatapnya lekat, "lampion itu cuman lampu lama peradaban umat manusia, di terbangkan ketika ada perayaan. Bangsa manusia di bumi menyukainya ketika lampion di terbangkan saat malam, suku Zafair menjadikan lampion sebagai simbol kebahagiaan." Penjelasan Zade membuat Shenna mengangguki kepalanya pertanda paham.

"Nanti aku rakit lampion buat kamu, sekarang kita pulang ya?" ajak Zade pada kekasihnya, Shenna tersenyum manis.

"Iya," sahutnya.

"Malam ini kamu tidur di kamar Zarra, ya? Aira nanti aku kabarin, Gaddy Grammy dalam perjalanan dan aku ingin mengenalkannya padamu."

Shenna menoleh, menatap Zade dari samping. Hidung mancungnya seperti perosotan yang ada di taman kanak-kanak, "Besok ada acara 'kan?" tanya Shenna.

Zade menganggukinya cepat, "Zarra besok birthday."

Senyuman Shenna terbit, sangat manis. "Kamu juga dong?"

Zade menganggukinya, "Iya. Besok aku 16 tahun," jawab Zade.

"Aku baru tau, dan bingung mau ngasih apa buat kalian."

Ex-enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang